Jangan lupa buat komen dan vote terlebih dahulu sebelum baca!
Dan jangan lupa buat follow author dulu biar ga ketinggalan ceritanya.
Happy Reading semuanya......
****
"Dek, sayangi orang tuamu. Nak, sayangi orang tuamu. Tau kah kamu, bahkan memandang wajah ibumu dengan penuh cinta, penuh sayang lebih allah sukai daripada saat kamu memandang ka'bah. Sementara memandang ka'bah sekali senilai ibadah satu tahun, puasa di siang hari, tahajud di waktu malamnya. Setahun, setahun setara memandang ka'bah sekali.
Tak perlu jauh-jauh ke Mekkah, pandanglah wajah ibumu dengan dengan pandangan penuh cinta. cukup pandangi wajah ibumu dengan pandangan penuh sayang, katakan padanya yang sehat-sehat ya bu. Hidup saya akan baik-baik saja, selagi ibu tetap sayang tetap ridho kepada saya. umi, ibu, mamah, bunda katakan kepada mereka engkau adalah hadiah terindah yang telah allah berikan dalam hidup saya
Kalimat ini perlu kamu sampaikan kepada ibumu wahai teman-teman sekalian, biar ga nyesel kalo ibumu nanti meninggal betapa inginnya kamu kamu kembali menatap wajahnya, kalo ibumu meninggal ka, de, nak, bu betapa sangat inginnya kamu kembali menatap wajahnya. Andai saja bisa rasanya rela untuk menyerahkan seluruh harta yang di punya demi kembali merasakan satu hari hidup bersamanya.
Ustadz Lucas yang berceramah di depan sana mematikan mic nya lalu mengusap air matanya dengan kain kecil yang ia keluarkan dari saku jubahnya, sama halnya dengan pera santri yang menangis tersedu-sedu merasa bersalah kepada orang tua mereka. Bahkan Al pun ikut menangis
Mengingat perlakukan nya yang kurang baik kepada orang tuanya."Yah... Bunda... Maafin Al, Al udah buat bunda dan ayah kecewa karna perkataan Al. " gumam Al lirih
"Mah... Pah... Maafin Arka, " isak Arka sembari memeluk dirinya sendiri.
Al menengok ke arah samping, menepuk pundak Arka pelan setelahnya mereka berdua berpelukan.
Sejujurnya Arka seorang anak yang pencemburu, ibu dan ayahnya selalu memanjakan kakak perempuan nya meski sudah menikah sedangkan dirinya selalu di abaikan. Sampai Ia melampiaskan semua rasa iri dan cemburunya dengan cara memaki-maki kedua orang tuanya.
Demi allah Arka benar-benar menyesal sudah memperlakukan kedua orang tuanya dengan buruk, padahal semua keinginannya selalu di penuhi. Sama halnya dengan Arka, Al juga merasakan hal yang sama.
"Besok hari minggu, kalian bisa menelpon orang tua kalian lewat ponsel pondok. Katakan maaf kepada mereka dan minta ridho nya, jika ada yang di jenguk besok minta maaf lah secara langsung jangan pernah merasa malu, minta keridhoan mereka. Dan jika orang tuanya sudah tidak ada do'a kanlah karna amalan yang tak akan pernah terputus meski kita sudah tak ada ialah do'a dari anak yang soleh. Maka do'a kan terus kedua orang tua kita. "
Semua santri mengiyakan ucapan ustadz Lucas lalu kultum sore di tutup dengan doa untuk kedua orang tua
"Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu alaailaha illa 'anta astagfiruka wa 'atubu ilaik. "
****
"MasyaAllah yah Angkasa punya ayah kayak ustadz Lucas, " ucap Ryan kagum
"Iya bener ustadz Lucas itu MasyaAllah tapi anaknya astagfirullah, " canda Fikri sembari menghindari lemparan bantal dari Angkasa
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Weeding (Slow Update)
Teen FictionHanya kisah sederhana untuk menemani waktu luang kalian. Tentang seorang anak brandalan yang ternyata harus menjadi penerus pesantren, dan pertemuan nya dengan dua Humaira. Aisyah Humaira Afhania dan Emira Humaira Alzena. Lantas Humaira manakah ya...