WRONG TIME | •FLOATING

37 2 0
                                        

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Angin kencang membawa dedaunan berterbangan. Menyusuri jalanan taman di hari yang mulai gelap, tak sedetik pun mampu menggugurkan kegelisahan Ali di dalam dirinya.

Sudah hampir sejam lamanya Ali berkeliling sendirian di taman, mungkin sekitar 6 kali putaran, namun Ali belum juga menemukan ketenangan.

Ali beralih duduk di bawah satu pohon besar di ujung taman dengan pemandangan danau yang luas terbentang di hadapannya.

Tanpa beralaskan apapun, Ali mulai membentangkan tubuhnya dengan posisi terlentang di atas rerumputan.

Ia menutup wajahnya dengan satu tangan kanannya. Berharap angin sejuk pada malam ini mampu membuatnya merasa lebih baik.

Tapi percuma.

Seluruh ucapan Asahi hari ini masih teringat jelas diingatannya.

Sore tadi, sepulang kerja Ali segera bergegas menuju tempat kerja Asahi hanya untuk sekedar melihatnya. Ali berharap harinya yang berat dapat terobati dengan melihat wajah kekasihnya itu.

Sesampainya di sana, Ali melihat kehadiran Asahi ditemani oleh sosok wanita yang tampak asing baginya.

"Asahi..." sapa Ali dengan pandangan yang tak lepas dari wanita tersebut, "S-siapa? Temen?"

"Ex" balas Asahi datar.

Ali berusaha mencerna ucapan Asahi sebaik mungkin.

Ex? Mantan pacar? Berkunjung ke studio Asahi? Kenapa?

Ali menyimpan begitu banyak pertanyaan di dalam benaknya, namun tak bisa diungkapkan begitu saja.

Melihat respon Asahi yang terlihat acuh dengan wajah datarnya, sepertinya Asahi sedang tidak ingin banyak bicara.

"Hai, Flora..." sapa wanita tersebut dengan senyuman cerah merekah dari sudut bibirnya.

Rambut hitam dengan bentuk butterfly haircut itu terlihat sangat sehat. Di tambah lagi wajah cantik alami dengan hidung mancung dan bentuk wajah yang kecil.

Ali meremas ujung bajunya merasa gugup, "Hai, Ashlee."

Tak ada pembicaraan antara sepasang kekasih setelah itu. Sebagai gantinya, Asahi justru banyak mengobrol dengan mantan kekasihnya.

Merasa posisinya terancam, tentu saja Ali tak akan diam saja. Ia berusaha mencari topik juga dengan Asahi.

Tapi sayangnya, Asahi mengabaikan dan menjawab seadanya. Tampak sangat berbeda dengan caranya merespon mantan kekasihnya.

Ali mulai merasa berat hati. Asahi terlihat sangat ramah dengan wanita itu, bahkan mereka saling bertukar canda tawa dan terlihat dekat satu sama lain.

Sedangkan dengan dirinya? Dia tampak tak peduli.

Sudah hampir pukul 7 malam, biasanya Asahi mulai bersiap-siap untuk pulang.

WRONG TIME | HAMADA ASAHI (TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang