WRONG TIME | •FIRST NIGHT

37 2 0
                                    

🦋🦋🦋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🦋🦋🦋

Setelah bertemu dengan orang tua dan keluarga Asahi, sepanjang jalan pulang Ali tak bisa menyembunyikan senyumannya.

Pasalnya, tidak hanya disambut baik, tapi Ali juga sudah lama dianggap sebagai bagian dari keluarga mereka.

"Kenapa?" tegur Asahi melihat tingkah Ali.

"Gak papa."

"Seneng?"

"I-iya. Aku gak nyangka keluarga kamu bakal se-welcome itu. Aku pikir mereka gak bakal setuju karena aku--"

"Kurangin nonton sinetron ya sayang..."

Apa? Sayang? Asahi baru saja mengucapkan kata "Sayang" padanya?

Ali menggigit bibir bawahnya tersipu. Kemudian memalingkan wajahnya karena tak bisa menahan senyuman di bibirnya.

Ali tak pernah merasakan kebahagiaan di level ini. Rasanya bisa membuat jantungnya seolah akan meledak karena terlalu cepat berdetak.

Sepertinya akhir penantian dari doa-doanya selama ini berjalan lurus. Buktinya Tuhan sangat baik menjadikannya satu bersama Asahi, dalam hitungan hari ke depan.

Setelah meminta izin kepada orang tua Asahi, mereka pun mulai mempersiapkan segala hal sebelum hari suci itu berlangsung.

Meskipun sangat bahagia karena akhirnya dia bisa menikah dengan crush masa sekolahnya, namun jauh dilubuk hati Ali masih menyimpan sedikit kegelisahan.

Seperti, siapa yang akan datang menjadi walinya nanti? Sedangkan kedua orang tuanya entah ada di mana. Atau mungkin mereka juga sudah tak peduli lagi tentang apa yang terjadi dengan Ali.

Setelah mencoba beberapa gaun pengantin, tiba saatnya membuka tirai untuk gaun yang terakhir.

Sama seperti sebelumnya, Asahi menyambut Ali dengan senyuman manis disertai lekungan dalam dari  pipinya.

Sama seperti sebelumnya, Asahi menyambut Ali dengan senyuman manis disertai lekungan dalam dari  pipinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku suka ini. Yang sebelumnya bagus juga tapi terlalu terbuka, aku gak mau berbagi."

Ali hanya bisa tersenyum miring mendengar komentar Asahi.

WRONG TIME | HAMADA ASAHI (TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang