Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🦋🦋🦋
Sejak pagi buta, Asahi telah riwa-riwi untuk mempersiapkan pernikahannya.
Hari pernikahan yang begitu dekat setelah perceraiannya itu memang sengaja dipilihnya.
Meskipun keluarganya tak begitu setuju, tapi Asahi tak ingin membuat gadis yang dicintainya itu merasa terabaikan juga seperti yang Ali rasakan.
Setidaknya, untuk orang yang ia cintai, ia akan berjuang sampai akhir.
Setiap hubungan pasti melalui begitu banyak hambatan dan rintangan, termasuk Asahi yang harus berdebat dengan keluarganya karena memilih menceraikan Ali dan menikahi gadis yang merupakan mantan kekasihnya dulu.
Entah sejak kapan Asahi menjadi sangat keras kepala dan pemberontak seperti sekarang.
Sejak dirinya kehilangan Ali? Atau karena dia mulai merindukan sosok Ali yang selalu bisa menenangkannya?
Entahlah.
Semakin dekat dengan hari H, Asahi kembali diselimuti rasa bimbang.
Suara klakson mobil terdengar nyaring bersamaan saat Jaehyuk baru saja keluar kantor dan akan berjalan ke minimarket.
"Asahi?" seru Jaehyuk sambil menyipitkan mata memastikan siapa orang di dalam mobil putih tersebut.
"Tumben banget..." gumam Jaehyuk sembari memicing aneh. Kemudian ia mulai masuk ke dalam mobil Asahi tanpa pikir panjang lagi.
Sesampainya di restoran langganan mereka yang juga kebetulan tak begitu jauh dari kantor Jaehyuk, Asahi memesan makanan yang sama.
Bukan sama dengan yang biasanya dia pesan, tapi sama dengan yang selalu di pesan Ali.
Mungkin hanya kebetulan, Jaehyuk tak begitu menghiraukan hal tersebut.
Sampai dibeberapa momen saat makan siang berlangsung, Asahi terus menyindir tentang sifat dan kelakuan Ali, diselingi dengan senyum sumringah yang tampak tak cocok untuknya.
Entah secara sadar atau tidak, tapi hal tersebut sangat mengganggu kefokusan Jaehyuk.
"Sadar gak sih, lo dari tadi ngomongin Ali tau gak?"
"Hah?" respon Asahi yang juga sama terkejutnya, "G-gue--gak ngomongin dia kok."
Jaehyuk memiringkan sudut bibirnya, "Tapi dari tadi lo nyindir dia. Konyol, tempat favorit, makanan, lagu, bahkan film kesukaan juga semua tentang Ali."
