21. Pelantikan basket

23 0 0
                                    

Bara hari ini telat kesekolah dia masuk kesekolah dengan cara memanjat pagar belakan sekolah,namun terlebih dulu bara menghubungi gilang untuk memastikan kalo guru belum memeriksa area belakan sekolah namun tak ada respond dari gilang jadi bara sendiri yang memeriksa mula mula ia melihat kanan kiri setelah merasa aman barulah bara melompat dan yah bara berhasil memasuki area sekolah, dia berjalan santai menelusuri koridor yang lumayan ramai sambil tersenyum ramah kepada siswi yang menyapa di sepanjang jalannya.

Bara memasuki kelasnya yang sudah ramai tapi belum ada guru karna guru masuk jam 8:30 masih ada sekitaran 10 menit lagi,bara duduk di di samping gilang yang sedang main game bersama ardhan,hm pantas saja chat bara tidak di respon oleh gilang ternyata lagi asik main game,dan bara reflek mendoyor kepala gilang

"oh gini ya kerjaan lu,pantes aje gak bales chat gue"gilang yang didoyor langsung memaaang mimik tidak terima dia berdiri dari duduk nya dan memplototi matanya kearah bara

"apaa mau marah,ayo gelud sama gue"ucap bara takala melotornya,gilang memutar bola matanya malas dan kembali duduk di kursinya kenapa dia merasa terdzolimi ya disini secarakan bara yang mendoyor kepalanya harusnya dia dong yang berhak marah kebara bukan bara yang marah ke dia.

"apasi bar dateng dateng main doyor doyor pala orang aja"ucap gilang ketus

"ipisi bir diting diting miin diyir diyir pili iring iji"ucap nara sinis kearah gilang lalu kembali melanjutkan ucapannya"buka coba wa lo"pintah bara.

Gilang tak kala sinis menatap kearah bara dan membuka aplikasi whatsaapnyadan benar saja ada bayak pesan dari bara dan isinya itu minta tolong,bara melototkan matanya kearah handphone dan menoleh pelan kearah bara dengan cengenesan"hehe monmaap bro baru liat"ucap gilang

Bara hanya memutar bola matanya malas beda lagi dengan ardhan yang melihat kedua temannya seperti anak kecil, semua masalah kecil pasti akan dibesar besarkan ardhan hanya mengelengkan kepalanya dan mematikan handphonenya dia malah berjalan ketempat duduk alma.

Alma yang duduk sendiri disamping kursi bara tidak peduli dengan keributan yang dibuat oleh bara dan gilang dia hanya fokus kebuku yang ada ditangannya sepertinya itu bukan buku paket atau buku kamus tapi kalo diliat dari cover dan judulnya seperti novel.

"sendiri?"tanya ardhan ke alma yang masih asik membacara buku,alma menoleh,alma pikir bara yang akan menganggunya ternyata ardhan

"seperti yang lo liat"ucap alma mengangguk anggukkan kepalanya,dan tak ada lagi respond dari ardhan, cowok kulkas itu malah kembali ke bangkunya.

Bara dan gilang melihat obrolan singkat mereka hanya memasang mimik cengo,dengan jiwa keponya gilang berjalan ke samping bangku alma dan duduk di bangku kosong itu

"al kok lo sendiri?ana mana?"tanya gilang kealma yang membaca buku, alma yang mendengar pertanyaan itu langsung menoleh kearah gilang namun terlebih dulu dia menyimpan novelnya di tasnya

"kemakasaar"jawab alma singkat

"kapan baliknya?,pantes aja gue gak liat ana semalam"

"besok mungkin"ucap alma singkat

Gilang hanya mengngukkan kepala dan berjalan kembali ke arah bara yang sedang main game itu,tumben sekali bara tui dak menjaili alma, mungkin karna bara kurang mood pagi ini.

Taklama guru masuk dan proses belajar mengajar dimulai,semua siswi sibuk mengerkan catatan dan tugas yang diberikan sekaligus oleh bu fatmah,setelah selesai dengan mapel pertama alma berjalan sendiri kekantin untuk mengisi perutnya,

sepi juga ya gak ada ana -batin alma

Namun dikoridor alma bertemu dengan angga, lebih tepatnya angga yang menghampirinya

BARAJAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang