15. Tentang ayah alma 2

22 0 0
                                    

Bara masih setia mendengarkan cerita alma dengan sedikit menyingkirkan rambut alma yang menutupi sedikit matanya

Alma kembali melanjutkan ucapannya "setelah kejadian itu gue gak mau lagi bertanya tentang ayah ke bunda gue dan sampai saat umur gue mulai memasuki remaja gue udah mulai berfikir kalo ayah gue gugur dalam tugas"

Flashback

5 tahun yang lalu

Alma yang sedang duduk di ayunan taman rumah nenek nya dan tiba tiba ada anak remaja cowok yang berusia sekitar 15 tahun datang menhampirinya dia Alvaro adipati halues sepupu alma.

"al ngapain sendirian disini?gak masuk makan sama bunda?"tanya cowok itu alma menggelengkan kepalanya.

"alma kenyang bang"jawab alma singkat dan kembali melanjutkan ucapannya
"bang varo alma mau nanya?"

Varo mengerutkan keningnya "nanya apa sok atuh"ucap varo dengan mengelus lembut kepala alma

"bang varo pernah liat ayah alma gak? kata bunda,ayah kerjanya abdi negara tapi kenapa gak pulang pulang ya?ayah teman alma,pulang tuh"ucap alma menundukkan kepakanya dan kembali berucap"bang varo mau gak ceritain alma tentang ayah?"ucap alma dengan lirih

Varo menatap alma sedih"abang mau cerita tapi alma janji gak boleh sedih ya?"ucap bang varo

Alma mendongakkan kepalanya dan membinarkan matanya"serius bang?iya janji alma gak bakal sedih"ucap alma girang

"janji dulu, apapun yang abang katakan nanti alma harus percaya kalo oma, opa, bunda,mama,papa,bang varo, teh lilis sayang banget sama alma"ucap varo dengan mengacungkan jari kelingkingnya ke arah alma

Alma membalas mengaitkan jari kelingkin nya ke tangan varo dengan senyum yang terus berbinar,varo sedih melihat ekspresi alma yang berlawanan dengan apa yang akan dia ceritakan

"ayoo abang varo cepat ceritanya ih"ucap alma dengan wajah kesal.

"iya iyaa,janji yah jangan sedih dan setelah abang ngasi tau kamu yang sebenarnya janji sama abang ,alma bakal gak ngomong apa apa ke bunda"ucap varo yang diangguki oleh alma.

"pertama tama ayah itu bukan abdi negara tapi pegusaha hebat yang memiliki perusahaan yang bayak"

Alma mengerutkan alisnya saat mendengar ucapan varo
"terus terus"ucap alma semangat

"pas kamu lahir ayah ngiranya kamu itu laki laki karna sebelumnya bunda sama ayah itu gak pernah usg tapi ayah maunya anak cowok biar bisa nerusin perusahaan ayah yang bayak,ehh tapi nyatanya kamu perempuan"

Alma yang mendengar ucapan bara langsung merubah ekspresinya menjadi sangat serius dan sedih

"teruss"ucap alma lirih

"abang gak mau lanjutin kalo kamu sedih nih"ucapnya dengan berjongkok didepan alma

"iih alma gak sedih nih"alma memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"terus ayah pergi ninggalin bunda yang lagi nangis,ayah bilang....'dia gak mau anggap kamu anak',itu aja sih yang abang liat maaf yah abang sebenarnya gak tega ngasih tau kamu tapi semakin kamu tumbuh bakal semakin banyak rasa penasaran kamu jadi kamu jangan tanya tanya ke bunda soal ayah,itu yang membuat bunda marah ke kamu kalo kamu terus kepoin tentang ayah"

Alma mengangguk dan menahan tangis nya "jadi selama ini bunda bohongin alma? tapi kenapa? kenapa gak jujur aja sama alma"lirih alma

"bunda sayang sama kamu dan gak mau liat kamu sedih itulah mengapa bunda gak cerita yang sebenarnya ke kamu"

BARAJAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang