Bara menelusuri jalanan yang sering ia lebawati beberapa bulan yang lalu dan itu membuatnya sangat Dejavu,setelah beberapa menit diperjalanan bara berhenti didepan rumah mewah yang terlihat didepan gerbangnya beberapa penjaga yang memiliki badan kekar dan muka yang sangar.
Bara membelokkan mobil wulingnya memasuki area rumahnya namun ditahan oleh dua satpam, bara membuka kaca mobilnya.
"saya bara pak"ucap bara mencondongkan mukanya keluar dari jendela mobil"bukain atuh gerbangnya"lanjut bara.
"maaf den, kata tuan..kita tidak boleh membukakan gerbang kepada siapapun itu tanpa sepengetahuan tuan besar"jelas salah satu satpam itu.
Bara memutar bola matanya malas sambil berdecak "tapi saya kan anaknya pak...saya bukan orang asing disini"ucap bara.
Namun satpam itu diam dan saling mengode dan taklama salah satu dari mereka memegang benda tebal seperti handphone ia jajarkan didepan mulutnya dan mengatakan sesuatu kedalam sana.
"maaf aden, kata tuan....harap tunggu tuan dulu baru den bara boleh masuk"ucap salah satu dari satpam itu.
Bara terlanjur malas dan tampa merespon ucapan satpam itu bara dengan segera memundurkan mobilnya dan segera membanting stir dengan lawan arah.
"miif idin,kiti tiin..hirip tinggi tiin Dili biri din biri bilih misik"bara meniru ucapan satpam tadi dengan muka kesalnya"alah ribet amat tuh ayahnya si biru"lajut bara.
Bara memikirkan dia akan kemana dan tinggak dimana malam ini?apakah dia kembali kehotel atau ke apartemen lamanya tapi bara yakin pasti ayahnya sudah mengambil alih apartemennya sehingga dia pasti tidak bisa masuk karna yang pastinya ayahnya sudah mengganti password apartemennya.
"ck ini gue harus kemana...ah tolol banget"ucap bara memukul keras stir mobil karna masih bingung memikirkan arah dimana dia akan tujuh malam ini.
Bara kembali berfikir"owh iya kok gue gak kabarin bunda atau biru aja ya.."ucap bara lalu mengambil handphonenya dibangku sampingnya menggunakan tangan kiri lalu ia letakkan atas pahanya dan mengambil earphone yang ada didalam laci mobil dan memasak ke telinganya.
bunda💋
MemanggilBara menepihkan mobilnya lalu menelpon bundanya beberapa kali namuan tidak aktif lalu bara beralih menelpon saudara kembarnya
twins
Berdering"halo"
"halo ru"
"iya kenapa bar?"
"ini kan tadi gue kerumah,tapi ayah gak ngizinin gue masuk"
"terus lu dimana sekarang?"
"ya diluar lah, gue bingung mau kemana, udah malam banget lagi Lo tega biarin gue gelandangan ru,minta tolong dong bujukin ayah biar gue diizinin masuk"
"gue lagi diapart,lo tidur disini aja, besok baru kita pulang"
"oke oke otw abangkuh"ucap bara lalu mematikan panggilan sepihak.
Bara kembali melajukan mobilnya dan menuju ke apartemen milik saudara kembarnya biru.
Dilain tempat Gilang mengulur ulurkan beranda Instagramnya namun saat merasa bosan dia menyimpan handphonenya diatas nakas samping kasur namun pandangannya terarah pada ardhan yang mengotak atik keyboard laptopnya.
"Dhan ngapain?"tanya Gilang.
Ardhan hanya menoleh kegilang tampa merespon ucapan gilang
Gilang memasang mu masamnya"istirahat Dhan,besok kita lombanya pagi"ucap Gilang memperingati
KAMU SEDANG MEMBACA
BARAJAKSA
Acakapakah yang terjadi jika cewek judes bertemu dengan cowok humoris?