22. Biru

14 0 0
                                    


Bara melangkahkan kakinya keluar kamar dan berjalan menurungi tangga, penciumana nya mencuium bau parfum yang sama sekali tidak ada yang memakai di rumah ini,bara tak menghiraukan nya, mungkin itu perasaan bara aja, dia berjalan kearah dapur dan terdapat banyak bingkisan yang ada diatas meja patry,bara membuka satu satu dan banyak sekali makanan dan roti roti, mana kesukaan bara lagi,bara suka beli itu pas masih dijakarta.

Bara mulai duduk dan memakan salah satu kue itu dan setelah itu dia berfikir "yang bawa semua ini siapa ya?"tanya bara kedirinya sendiri

"gue"suara seseorang dari arah belakang bara,dan suara itu sangat bara kenali persis seperti suaranya namun suara ini lebih berat lagi, bara ragu ragu menoleh kebelakan dan benar saja dugaan bara benar dia adalah kemabarannya_Birujaksa sadewa mahardika_ kembaran bara yang tinggal dijakarta bersama dengan ayahnya,biru sangat mirip dengan bara hanya dibedakan dengan warna mata saja, bara memiliki mata hitam persis seperti ayahnya dan biru memiliki mata berwarna coklat persis seperti bundanya,biru sebenarnya cuek tapi kalo sama bara pasti selalu saja rusuh.

Bara langsung berdiri dari duduknya dan berjalan kearah kembarannya itu,bara memegang pipi kanan kiri milik biru
"ru ini bener lu ru?, bukan setan jadi jadiankan ru?,iya cok benerlu itu mata lu coklat persis seperti biru"ucap bara lalu langsung memeluk biru dengan erat begitu juga dengan biru yang membalas pelukan bara

"bawel lo, bunda mana?"tanya biru,bara melepaa pelukannya dan menujuk kabar bunda bara dengan dagu

"dikamar, mungkin lagi istirahat,yuk bunda pasti seneng banget kalo lu dateng, asal lu tau aja ru gue panik banget pas bunda demam semalam pas tua bangka itu dateng kerumah ngacak ngacak isi rumah ini"cerocos bara

"ayah"ralat biru saat mendengar bara menyebut ayahnya dengan sebutan tua bangka,bara yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas dan beralih membuka knop pintu kamar bundanya, saat pintu terbuka isi kamar itu kosong tak ada satupun orang yang ada didalam

"loh kok gak ada bunda si ru?"tanya bara ke biru,biru tak menjawab pertanyaan bara lagian kalo biru menjawab pertanyaan itu biru harus ngomong apa karna biru juga tidak tahu,biru malah menerobos memasuki kamar bundanya dan berjalan ke kamar mandi dan benar saja tidak ada satu orang pun didalam

"telfon coba,gak usah kasi tau dulu kalo gue disini"perintah biru tampa menoleh kearah bara,untung saja bara tadi membawa handphonenya jadi dia gak perlu jauh jauh keatas kamarnya dulu untuk mengambil handphone

Bunda💋
Berdering

"halo assalamualaikum a'"

"halo waalaikumsalam,bunda dimana?"

"ini bunda lagi dibutik"

Bara mendengan jawaban bundanya reflek memukul dahinya pelan"astagfirullah bun..bundakan lagi sakit"ucap bara dengan sedikit kesal

"gapapa ini bunda udah sehat tau a',bunda pulangnya jam sembilan,bunda udah kirimin kamu McD makam malam ya sayang".

Setelah mengucapkan itu bunda bara langsung mematikan telepon secara berpihak,biru tampa permisi keluar dari kamar bundanya meninggalkan bara,biru selalu saja membuat bara bingun dengan sikapnya itu barapun ikut menyusul biru keluar

"ruu,bunda grab-in mcd tuh,kita makannya berdua tapi lu yang ambil kedepan"ucap bara dengan menaik turunkan alisnya sambil memasukkan kacang kemulutnya

Biru melempar bantal sofa yang ada disampingnya kearah bara "kok jadi gue, lo lah ageb, yang ada itu kalo mau berbuat baik jangan setengah setengah"

"lu kan abang,harus ngalah dong sama adeknya"ucap bara dengan memperlihatkan puppyeyesnnya ke biru

"nyadar juga kalo adek, tapi maunya selalu dipanggil aa'"ucap bara males kebara.

BARAJAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang