28. Pasar malam

18 1 0
                                    

Bara baru saja tiba dirumahnya, setelah memarkirkan motornya bara dengan cepat berlari memasuki rumahnya menaiki tangga dengan berlari kecil namun anehnya setelah sampai dilantai dua bara berdiri didepan pintu kamar tapi bukan kamarnya tapi kamar biru

Baru saja bara ingin memutar knop pintu namun pintunya sudah terbuka dengan menampilkan si pemilik kamar yang menggunakan sarung hitam yang berdiri diambang pintu sepertinya biru baru saja selesai sholat

Bara reflek menepuk dahinya dengan cukup keras sepertinya dia kelupaan sesuatu
"bentar bentar"bara memundurkan langkahnya"ru tungguin gue dibawah ada yang mau gue tanyain sama lo"bara masih terus memundurkan langkahnya sambil menunjuk kearah biru sampai sampai dia melewati pintu kamarnya setelah sadar kalo ia melewati pintu kamarnya bara dengan cepat kembali majukan langkahnya
"aduh kelewatan hehe"bara cengengesan lalu masuk kekamarnya dan menutup pintu kamar itu rapat rapat

Biru yang dari tadi memerhatikan kelakuan kembarannya itu hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya
"napa tuh bocah freak banget"

Setelah mengucapkan itu biru kembali masuk kekamarnya untuk mengambil ipad barulah bara turun kelantai bawah dan mendudukan bokongnya dikursi ruang keluarga,biru tidak langsung membuka ipadnya tangannya malah mengambil remot tv yang ada diatas meja lalu mulai nonton berita sesekali biru mengganti channel tv ketika iklan,sakin asiknya nonton biru tiba tiba dikangetkan dengan suara bara yang sangat hebo

"RU.. RU...RU.. GUE MAU NGOMONG SAMA LO"bara berjalan kearah biru dan langsung duduk disamping biru

Biru merasa sesak karna bara terlalu rapat dengannya jadi biru merasa kesel
"nempel banget lo,geser ih"biru mendorong bahu bara agar sedikit menjauh

"gak gak,gue mau nanya serius sama lo nih"bara kembali mendekat kebiru dengan tangan yang ditaroh di kedua bahu biru

Kali ini biru tidak lagi menggeser bara tapi disensiri yang menggeser dirinya agar sedikt jauh dari bara
"apasiii bar dari tadi aneh banget, eh gini ya bar gue kasitau..kalo keluar main tuh jangan kelamaan ginikan jadi
ketempelan"ucap biru seperti ibu ibu yang mengomelin anaknya.

"naudzubillahi min dzaliq,gak ya amit amit"bara melempar bantal kebiru karna tak terima dikatain ketempelan"gue tuh mau nanya serius sama lo"bara mulai mengekspresikan mukanya dengan muka serius.

"dari tadi lo bilangnya mau nanya melulu, kalo mau nanya tuh yaudah langsung nanya aja... gak usah pake izin segala, bikim mood gue jadi rusak aja lo"kesal biru

Bara mendekatkan mukanya ke biru dengan tatapan orang yang sedang mengintrogasi yang membuat biru memundurkan kepalanya dengan tatapan sinis ke bara

"ngapain lo tadi pagi didepan gerbang alma?"tanya bara dengan memicinkan matanya

Kali ini biru yang mendekatkan mukanya kebara dan membuat bara memundurkan kepalanya kebelakang
"urusannya sama lo apa hah?"biru mengikuti gaya bicara bara tadi

"urusan gue lah karna alma itu cewek gue"bara birbicara dengan raut muka sombong

"dih ngaku ngaku,alma aja ngakunya gak punya pacar"ucap biru santai dengan senyum miring ke arah bara

Bara yang tadinya menampilkan raut muka sombong seketika berubah menjadi cuek raut muka gelagapan menahan malu"ya yaa guekan bilang cewek bukan pacar, bentar lagi juga jadi pacar kok"bara berusaha membela dirinya agar tidak kelihatan malu lalu kembali melanjutkan ucapannya
"berarti lo tadi ngobrol sama alma dong?"tanya bara dengan menambilkan muka serius

"gak cuman ngobrol tapi jogging bareng,dan sarapan bareng di taman komplek"biru dengan santai mengucapkan itu dengan sesekali memakan kacang yang ada ditoples diatas pangkuannya.

BARAJAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang