Rendra sudah sampai di mansion dan tanpa sengaja dia melihat Anisa sedang bermain dengan kucing, dia memperhatikannya intens dan memanggilnya.
"Kau!." Teriaknya pada Anisa
Anisa yang merasa di panggil pun !mencari sumber suara dan melihat tuannya sedang menunjuk dirinya, dia celingak-celinguk mencari tidak ada orang di sana selain dirinya, dengan takut takut dia berjalan mendekat."Iya tuan?"
"Aku menyuruh mu menjadi pelayan di sini, tidak menyuruhmu bermain dengan kucing." Jelasnya.
"Maaf tuan tadinya saya tidak tau harus melakukan apa." Jawabnya menunduk
"Apakah kau sudah melakukan tugasmu?." Tanyanya
"Su.. sudah tuan." Jawabnya gugup
"Hmm baiklah. Sekarang kau ikut dengan ku."
"Ma.. maaf tuan apakah saya boleh melaksanakan sholat terlebih dahulu?." Tanyanya hati hati sebab ini sudah jam 19.20 ini sudah masuk waktunya isya.
"Sholat?." Tanyanya dengan Alisnya yang terangkat mendengar kalimat asing yg tidak pernah ia dengar.
"Iya tuan." Jawab Anis mengangguk
"Apa itu sholat?." Tanyanya, Anisa yang mendengarnya melongo sekejab dia terkejut bagaimana mungkin dia tidak tau apa itu sholat? Apakah dia tidak pernah mengerjakannya?. Tanyanya dalam hati, sampai dia tersadar dari lamunannya dan menjawab
"Maaf tuan, apakah tuan serius tidak tau apa itu sholat?." Tanyanya tak percaya, dan Rendra pun mengangguk
"Mmm sholat adalah kewajiban seorang muslim tuan." Rendra yang mendengar itu pun paham pantas saja dia mengenakan hijab dan melaksanakan sholat ternyata dia muslim. Batinnya,
Dia yang mengingat agamanya yaitu Kristen pun berfikir apakah dia pernah ke gereja? Selama ini dia sibuk dan tidak memikirkan untuk beribadah."Maaf tuan apakah saya boleh melaksanakan sholat dulu?." Tanyanya lagi sebab dia takut nanti dia terlambat untuk sholat.
"Baiklah, laksanakan lah kewajibanmu setelah itu kau ke kamarku." Jelasnya
"Baiklah tuan." Jawabnya lagi setelah itu diapun pergi.
"Wanita yang unik, bahkan kebanyakan muslim di sini sudah menjual kehormatannya." Ucap Rendra heran
***
Tok..Tok..Tokk
"Masuk." Teriaknya dari dalam
Anisa pun berjalan masuk dan berdiri di samping Rendra yang sedang menonton TV."Kau siapkanlah air hangat untukku." Perintah Rendra
"Baik tuan." Lalu pergi menyiapkan air hangat
"Sudah tuan.,"
Dan Rendra pun berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi dia melupakan handuknya dan berteriak"Anisa Cherry Belle Anastasya!!." Ntah mengapa dia tidak mau memanggil Anisa dengan sebutan pelayan
"Iya tuann." Dengan sedikit berteriak
"Ambilkan handuk dan bathrobe ku dan bawa kemari." Perintahnya
Anisa berfikir bagaimana mungkin dia masuk ke dalam kamar mandi sedangkan tuannya sedang mandi?, Bagaimana kalau tuannya sedang. Ah fikirannya sudah membayangkan yang tidak tidak sampai dia terkejut saat Rendra memanggilnya lagi dengan agak keras. Dia pun dengan se cepat kilat mengambil handuk dan bathrobe Rendra dengan tergesa gesa dan masuk ke kamar mandi tanpa mengetuk pintu, dia lupa kalau tuannya sedang mandi karena dia takut nanti dia akan melakukan kesalahan dan berakhir di hukum oleh Rendra.
"Aaaaaaaaaaaaaa." Teriaknya kencang dia terkejut mendapati Rendra sedang berendam.
Rendra yang mendengarnya reflek menutup telinga."Hey diamlah mengapa kau berteriak." Teriaknya
Anisa yang mendengarnya reflek menutup mulut"Maaf tuan saya terkejut, emmm...ini handuk dan bathrobe nya saya taro di sini, maaf saya permisi tuan." Lalu Anisa pergi dengan jantung yang berdetak kencang dia sangat takut saat ini.
Rendra yang melihatnya pun paham, memang untuk wanita muslimah harus menjaga kehormatannya di depan lelaki. Jika kalian bertanya mengapa Rendra tau itu, jawabannya, tadi dia menyuruh Kevin untuk mencari tau apa itu muslim dan sangat mudah untuk mengingat poin poin penting. (Kalau gitu kenapa gak masuk Islam aja kau Bang:).
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Desa Milik Mafia Tampan
Short Story"Anisa Cherry Belle Anatasya , bagus, tapi polos" ucap Rendra diikuti dengan senyum smirk "Hikss.. tuan ku mohon lepaskan aku hikss.. aku tidak ada salah padamu tuan ku mohon lepaskan aku.." ucapnya memohon "Siapa yang sudah masuk di rumah ini tidak...