Bab 13

405 8 0
                                    

TUHHH KANNN NANTI SAMPE 14 AJA YAAAA

"Hujan hanya sebatas membasahi dan bukan melindungi dan aku dan dia hanya sebatas memiliki dan bukan mencitai"
~Anisa Cherry Belle Anatasya

"Dia adalah wanita yang spesial di hidupku, babakan dia tidak pernah sesekali mengecewakan ku, dia saja tidak pernah sama sekali berpacaran atau berdekatan dengan pria lain"
~Rendra Mahardika Fasya~

SPAM ISTIGFAR &SHOLAWAT YUK DI KOMEN

ᥫ᭡Happy Reading ᥫ᭡

"Sayang apakah kau pernah berpacaran?." Tanya Rendra sambil terpejam, posisinya masih duduk di pangkuan sang istri.

"Alhamdulillah belum pernah."

"Benarkah?." Tanya Rendra tak percaya.
Bagaimana mungkin seseorang yang seperti Anisa tidak pernah memiliki pacar? Pikirnya.

"Hmmm." Anisa hanya berdehem.

"Mengapa kau tidak pernah berpacaran?." Tanya Rendra lagi.

"Wanita Sholeha tidak akan luluh dengan kata gombalan atau sebuket bunga, tetapi wanita Sholehah akan luluh dengan laki laki yang menjabat tangan ayahnya dalam akad." Jawab Anisa sambil mengelus rambut sang suami.
"Wanita yang berpacaran sama saja menjual harga dirinya, uangnya banyak tapi harga diri tidak ada buat apa?." Sambung Anisa lagi.

Rendra yang mendengarnya mendadak terdiam, dia sangat bersyukur hanya dialah yang pertama membuka hati sang istri, tapi dia jga merasa bersalah sebab istrinya tidak merasakan apa yang ia rasakan.

"Aku dulu berpacaran agar tidak kesepian. Aku juga belum tau pacaran itu haram" Ucap Rendra sendu.

"Tidak apa apa bertaubat lah bukankah jika kita bertaubat Allah akan mengampuni dosa kita meskipun sebanyak buih di lautan?" Tanya Anisa.

"Hmm iya sayang kau benar."
"Apakah kau dulu punya tipe laki laki idaman?." Tanya Rendra lagi.

"Iya, dulu aku sangat menginginkan lelaki yang alim dan paham agama." Jawab Anisa.

"Mengapa begitu?."

"Ketika wanita menginginkan lelaki yang baik agamanya, dia bukan sok suci atau ingin terlihat alim, dia sadar betul hakikatnya makmum itu mengikuti imam jika bukan surga tujuannya maka mau di bawa kemana lagi? Dunia bukan tujuan tapi hanya tempat singgah." Jawab Anisa menjelaskan.

"Baiklah sayang aku akan mewujudkan impian mu." Ucap Rendra tersenyum penuh arti.

****

Tidak terasa matahari sudah menyinari bumi dengan cahayanya, Rendra yang tertidur di pangkuan istrinya terbangun. Dia menatap wajah sang istri yang sedang bersholawat dengan sangat merdu.

'ya Allah terimakasih sudah menghadirkan dia untukku'
Ucap Rendra dalam hati.

Anisa yang menyadari pergerakan suaminya pun berhenti dengan kegiatannya dan terlihat suaminya yang sudah bangun dari pangkuan sang istri.

"Mas, apakah hari ini kau akan ke kantor?." Tanya Anisa.

"Hmm sepertinya iya, aku ada banyak pekerjaan saat ini kemungkinan aku akan lembur." Jawab Rendra.

"Baiklah kau mandilah dulu akan aku siapkan pakaianmu." Rendra pun mengangguk dan berlalu.

Setelah menyiapkan pakaian untuk Rendra Anisa pun turun ke dapur untuk membuatkannya sarapan. Setelah beberapa menit berkutat di dapur Anisa pun menyelesaikan masakannya, Rendra yang baru saja turun terlihat sudah rapi dengan pakaian kantornya.

"Mas mari sarapan." Ucap Anisa.

"Kau juga makanlah bersamaku." Ucap Rendra.

Anisa pun mengangguk dan mereka pun makan dengan hikmat tanpa ada yang bersuara.
Setelah selesai Rendra pun pamit.

"Sayang aku mau kau membawakan aku makan siang hari ini." Ucap Rendra

"Hah?." Tanya Anisa bingung sebab suaminya ini tidak membiarkan siapa saja keluar dari mansion

"Iya, kau akan di antar supir." Ucapnya lalu mencium kening sang istri begitu jga dengan Anisa yang mencium tangan sang suami.

"Hati hati mas semangat yah."

"Baiklah sayang aku menunggumu." Lalu Rendra pun pergi. Anisa pun melanjutkan kegiatannya dengan membantu pelayan untuk membersihkan mansion.
****

Di dalam mobil Rendra terus tersenyum dia sangat senang hari ini. Kevin yang melihatnya dari arah kaca spion mobil pun heran.

'kesambet apa nih orng tiba tiba senyum senyum gak jelas gitu' ucap Kevin dalam hati.

"Cie yang senyum senyum sendiri habis di kasih jatah berapa bro." Tanya Kevin.

"Apaansihh nyetir yang baik ntar ketabrak tangan lo gw potong." Ucap Rendra, dia malu tertangkap basah sedang tersenyum senyum sendiri.

"Iya iya pak Rendra Kresna graha hahahaha." Kevin tertawa melihat ekspresi Rendra yang memerah menahan malu.

Yah memang jika mereka sedang di luar kantor mereka bersikap biasa saja namun ketika bekerja mereka akan berbicara formal layaknya karyawan dan atasan.

__________________________

Siang harinya anisa bergegas menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya, setelah semuanya selesai dia pun berangkat di antar supir menuju kantor Rendra.

Terlihat Anisa sudah sampai di kantor sang suami, tinggi dan menjulang itu sangat menyita perhatian Anisa.

"Nyonya mari saya antar." Ucap supir tersebut.
Mereka pun berjalan masuk dan terlihat resepsionis memandang Anisa dari atas sampai bawah.

"Masya Allah indahnya ciptaan Tuhan." Ucap resepsionis tersebut. Bagaimana tidak terpesona Anisa saat ini memakai gamis pink dengan jilbab senada juga kulitnya yang putih mulus menambah kesan anggun dan cantik.

Setelah sadar dia pun kikuk dan bertanya sedang apa Anisa di sini dan mencari siapa. Anisa pun menjawabnya dan resepsionis itu pun menyuruh rekannya untuk mengantar Anisa ke ruangan Rendra.

"Ini mbk ruangannya tuan Rendra."

"Ah iya terima kasih ya mbk." Sambil tersenyum Anisa pun melangkahkan kakinya masuk.
Tanpa mengetuk pintu Anisa membuka pintu dan betapa terkejutnya saat melihat Rendra dan seorang perempuan sedang berduaan dan posisi wanita itu yang duduk di pangkuan Rendra

(PASTI KITA HERT SI ANISA NYA 😭EMANG BENER BENER SENGKLEK TUH MAFIA)

****

Sudah duluu yaaa, mau mikir yang Bab 14 nya nanti tagih saja lah

Okey? Ga nanya si aku garing banget suer

Bayy guys
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Gadis Desa Milik Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang