Bab 12

460 11 0
                                    

hahahah maaf bangettt lama up nyaa, lupa ama cerita ini jadi aku lupa guys

"Terkadang mencitai seseorang itu juga penuh dengan harapan yang di penuhi oleh pikiran yang berantakan"
~author~

Spam istigfar dan sholawat nya yuk



🐞Happy Reading guys🐞

Tepat pukul 4 subuh Rendra terbangun dan langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang sudah sangat lengket akibat pergulatan mereka semalam.
Setelah membersihkan dirinya Rendra pun membangunkan Anisa untuk melakukan sholat subuh berjamaah dengannya.

"Zaujati, bangunlah mari kita sholat subuh berjamaah." Ajak Rendra sambil menekan nekan pipi Anisa yang masih tertidur pulas.

"Nghhhh." Lenguh Anisa dan mengerjakan matanya.

"Sayang ayo bangun sholat subuh." Ucap Rendra lagi.
Anisa pun terbangun dari tidurnya dan turun dari kasurnya namun baru selangkah Anisa sudah terjatuh kembali ke kasur.

"Sayang kau kenapa?." Tanya Rendra khawatir.

"Mmm anu..." Anisa mana mungkin mengatakan bahwa selangkangan nya perih akibat Rendra semalam.

"Ada apa sayang? Apakah selangkangan mu sakit?." Anisa pun mengangguk dan tanpa ba-bi-bu Rendra pun mengangkat Anisa ala brydal styl dan membawanya ke kamar mandi. Rendra tau betul jika seseorang kehilangan perawan pasti rasanya akan sakit ketika baru pertama.

"Baiklah sayang apakah aku juga harus memandikan mu?." Tanya Rendra dengan senyum jahilnya.

"Ah tidak perlu, kau keluar lah saja dahulu." Jawab Anisa. Mana mau Anisa di mandikan oleh Rendra bukannya mandi malah tambah ronde lagi kan bahaya. Pikirnya.
"Hmm baiklah, cepatlah sayang nanti waktu subuh habis." Ucap Rendra, dia niatnya ingin bermain lagi namun mengingat waktu subuh akan habis dia pun menyuruh Anisa untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai Rendra dan Anisa pun melakukan kewajiban mereka yaitu sholat berjamaah, Anisa tidak fokus dalam sholatnya sebab suara Rendra begitu merdu melafalkan surah surah Al Qur'an dengan fasih dan lancar.

"Assalamualaikum warahmatullahh." Ucap Rendra ketika akhir dari sholat tersebut.

Setelah itu Anisa pun mencium tangan sang suami dan begitu juga Rendra mencium kening sang istri.

"Sayang." Panggil Rendra.

"Hmmm, iya mas kenapa?." Rendra yang mendengar panggilan Anisa untuknya pun tidak terima.

"Mas mas hmm memangnya aku mas mas penjual bakso apa." Tanya Rendra cemberut.
Anisa yang melihatnya mendadak gemas mengapa suaminya mendadak seperti ini.

"Terus? Aku harus memanggil mu apa zauji?." Tanya Anisa lagi.

"Hmm sayang, honey, Beby." Jawabnya

"Hmm baiklah sa sa sayang." Jawab Anisa gugup jangan lupa pipinya yang bersemu merah.

"Yah begitu hmm." Sambil memeluk Anisa gemas.

Sambil menunggu matahari terlihat Anisa dan Rendra pun menghabiskan waktu dengan mengaji.

"Apakah aku boleh tidur di pangkuan mu?." Tanya Rendra.

"Silahkan jika itu maumu." Jawabnya.
Lalu Rendra pun merebahkan tubuhnya di pangkuan Anisa, sambil memandangi wajah cantik nan teduh sang istri Rendra berkata

"ANA UHIBBUKA FILLAH." ucap Rendra serius.
Anisa yang mendengarnya pun merasakan pipinya memanas saat ini.

"AHHABBAKALADZI AHBABTANI LAHU." Jawab Anisa malu malu. (WOII SALTINGG WOYY:))

Rendra yang mendengarnya pun tersenyum dan langsung mencium bibir sang istri dan melumatnya.

"Mhhh mhhh." Anisa memukul mukul dada Rendra, selangkangan nya masih sakit untuk melakukan hal semalam.

"Kenapa sayang?." Tanya Rendra setelah melepaskan ciumannya.

"Tolong jangan sekarang hmm rasanya masih sangat sakit."

"Baiklah sayang hmm." Jawab Rendra sendu.

(KAGAK ADA CAPE CAPENYA SI MAFIA INI)

Segini dulu yaaa maap aja kalo sedikit, tuh bestod ku cuman segini katanyaa

Okey guyss babayy

Gadis Desa Milik Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang