"Di mana aku menaruh berkas penting itu?." Dia bertanya ke diri sendiri dia pun berinisiatif untuk mengumpulkan pelayan dan bertanya siapa yang sudah membersihkan kamarnya tadi.
Pelayan pun berkumpul termasuk Anisa"Siapa yang masuk ke dalam kamarku tadi?." Tanyanya dingin dan datar
Semuanya yang mendengar pun terdiam takut tidak ada ang mau menjawab.
"Maaf tuan memangnya ada apa tuan?." Tanya pelayan yang bernama Rina pelayan yang sudah lama mengagumi Rendra, bertanya tanpa rasa takut."Berkas penting ku hilang, aku bertanya kepada kalian semua siapa yang membersihkan kamarku tadi, JAWABB!!!." teriaknya menggema.
"Maaf tuan bukannya yang membersihkan kamarmu pelayan baru itu?." Ucap Rina lagi dengan tersenyum penuh kemenangan
"Maaf tuan tapi saya sama sekali tidak menyentuh barang penting anda tuan, saya bersumpah." Jawab Anisa membela diri
"Tidak tuan aku melihatnya tadi membawa berkas saat dia keluar dari kamar anda." Jawabnya lagi mengompori, dia tidak suka dengan Anisa dia merasa tersaingi karena Anisa sangat cantik bahkan tanpa polesan make up.
"Tidak tuan tidak sama sekali." Jawabnya yang sudah mulai berkaca-kaca
"Kalau anda tidak percaya tuan periksa saja kamarnya." Jawab Rina lagi
Lalu dengan Tampa jawaban Rendra pun berjalan ke kamar Anisa dengan menyuruh bodyguard nya menggeledah semuanya, dan terlihat lah berkas penting yang dia cari ternyata ada di dalam lemari pakaian Anisa. Anisa yang melihatnya sangat syok, dia tidak pernah membawa berkas itu mengapa bisa ada di kamarnya?.Rendra yang melihatnya sangat murka, dia pun bertanya mengapa Anisa mengambil berkas itu, tapi bukan Anisa yang menjawab melainkan Rina.
"Maaf tuan mungkin saja dia adalah mata mata musuh anda tuan sehingga dia menyuruhnya mencuri berkas penting anda lalu di berikan kepada musuh." Jawab Rina dengan senyum licik."Tidak tuan saya berani bersumpah saya tidak pernah menyentuh berkas itu." Runtuh sudah pertahanan nya untuk tidak menangis.
"Pengawal!! Bawa dia ke ruang bawah tanah sekarang!!!." Murkanya, dia dengan bodohnya percaya dengan kata kata Rina, belum tau saja bahwa mata mata musuh yg sebenarnya itu Rina.
Lalu Anisa di bawa masuk ke dalam ruang bawah tanah yang mengerikan isinya semua senjata tajam, dia menangis dan memohon untuk di lepaskan. Tapi semuanya nihil. Dia di dudukkan di kursi lalu tangannya sudah di ikat ke belakang.
Tap.. tap..tap
Suara sepatu yang begitu nyaring di pendengaran Anisa saat ini, dia begitu takut sekarang.
Rendra pun datang dengan pisau lipat kesayanganya. Membuat Anisa merinding di tempat dia sangat takut.
Dia hanya bisa menangis dan berdoa dalam hati."Ternyata kau cantik cantik licik yah, memakai hijab agar terlihat suci? Iya?". Ucap Rendra yang begitu menusuk hati Anisa.
"Katakan siapa yang menyuruhmu mencuri berkas itu?." Tanyanya dingin"Tidak tuan tidak ada yang menyuh saya itu semua fitnah tuan saya sama sekali tidak mengenal musuh anda." Jawabnya terisak
Rendra yang tidak mendapatkan jawaban langsung merasa marah. Dan tanpa kasihan dia menggores pipi Anisa dengan kuat."Arkhhhh." Teriak Anisa histeriss rasanya pipinya mati rasa sekarang
"Jadi siapa yang menyuruhmu?." Tanyanya lagi
"Ti dak a da tuan hiks.." tangisnya
Rendra yang mendengarnya pun murka dia mengambil cambuk yang sudah banyak tertancap paku di sana.
Cetarr...cetar...
Dua kali cambukan yang begitu nyaring. Anisa yang merasakannya langsung berteriak itu sangat sakit baginya.
"Kau tidak mau memberi tahuku?."
Cetarr...cetarr... Dua kali cambukan melayang di tubuh Anisa, tubuhnya sekarang sudah di penuhi banyak darah.
Anisa berteriak se keras mungkin."Hahahaha, aku suka teriakan mu, sangat indah." Ucapnya kejam
Cetarr... Satu kali cambukan Anisa mengeluarkan darah di mulutnya dan langsung jatuh tak sadarkan diri.
Selama ini Rendra mencambuk banyak wanita, hingga dua cambukan saja dia sudah pingsan tapi berbeda dengan Anisa, dia tumbang setelah 5 cambukan.
"Pelayan!!, Urus dia, aku tidak mau dia mati semudah itu." Teriaknya.
Pelayan pun mengobati dan mengurus Anisa sesuai perintah Rendra tuannya.****
Satu Minggu telah berlalu selama itu jga Rendra setiap hari, menyiksa Anisa dengan sangat pedih dia selalu bertanya siapa musuh yang menyuruhnya tapi Nisa menjawab apa? Bahkan dia tidak tau siapa musuh Rendra, dia hanya di jebak. Nisa yang di siksa pun pasrah, dia berharap dia cepat mati dan terlepas dari Rendra si mafia Kejam!, Tapi se akan akan keadaan tidak berpihak padanya dia bahkan belum mati sampai saat ini, Rendra akui Anisa sangat kuat dalam siksaannya tapi dia juga merasa iba kepada gadis ini, tapi rasa gengsi nya membuat rasa ibanya menghilang. Baru kali ini dia merasa iba kepada gadis tahanannya.
_________________________________________
Malam ini Rina mengendap endap keluar mansion menuju halaman belakang mansion, ada seseorang yang menunggunya di sana dengan berpakaian serba hitam.
Lalu menyerahkan berkas penting yang pernah Rendra cari.
Setelah itu diapun pergi.
Tanpa Rina sadari ada seseorang yang membuntuti nya di belakang.
![](https://img.wattpad.com/cover/358316274-288-k712218.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Desa Milik Mafia Tampan
Truyện Ngắn"Anisa Cherry Belle Anatasya , bagus, tapi polos" ucap Rendra diikuti dengan senyum smirk "Hikss.. tuan ku mohon lepaskan aku hikss.. aku tidak ada salah padamu tuan ku mohon lepaskan aku.." ucapnya memohon "Siapa yang sudah masuk di rumah ini tidak...