Bab 16

331 7 0
                                    


Hallo semuaa, gimana gimana??? Ga lama kan up nyaaa wkwkwk

Spam Vote nya dung

Spam. Istigfar nya juga

"Walaupun dirimu yang dulu sering menyakitiku aku tidak peduli, karna sekarang kau adalah lelaki yang paling ku cintai dalam dunia"
~Anisa Cherry Belle Anatasya

🍁Happy Reading 🍁

Sebulan kemudian. Anisa tiba tiba saja terbangun dari tidurnya dan langsung masuk ke kamar mandi entah mengapa dia sangat mual. Rendra yang menyadari sang istri terbangun pun ikut terbangun dan menyusul sang istri ke toilet.

"Huekkk." Anisa memuntahkan semua yang ada di perutnya. Rendra yang melihatnya pun memegang rambut sang istri agar tidak terkena muntahan.
Sambil memijat tengkuk sang istri Rendra sangat khawatir.

Setelah selesai Rendra pun mencuci mulut sang istri dan membersihkan muntahan sang istri.

"Mas.. hentikan, apakah kau tidak jijik?." Tanya Anisa.

"Tidak, aku sama sekali tidak jijik." Ucap Rendra.

Lalu Rendra pun membawa sang istri ke kasur dan merebahkan tubuhnya.

"Sayang nanti siang kita ke dokter yah, aku takut kau kenapa Napa."

"Tidak usah mas, ini hanya masuk angin saja nanti jga sembuh."

"Aku tidak suka penolakan." Ucap Rendra tak terbantahkan.

Siang harinya...

"Bagaimana dok keadaan istri saya?." Tanya Rendra kepada dokter yang memeriksa Anisa.

"Alhamdulillah istri bapak tidak apa apa dia hanya hamil." Ucap sang dokter.

"Apa? Istri saya hamil dok." Tanya Rendra berkaca kaca.

"Iya pak, sebaiknya bapak periksa ke dokter kandungan. Agar hasilnya lebih maksimal." Ucap dokter itu lagi.

"Baiklah dokter terima kasih, kamu permisi." Ucap Rendra sambil membantu istrinya berdiri.

Mereka pun keluar dari ruangan dokter dan pulang. Rendra terus saja tersenyum dia sangat bahagia mengetahui istrinya tengah hamil.

"Sayang terima kasih. Aku harap kita bisa menjaganya dengan baik." Ucap Rendra.

"Iya mas, aku sangat bersyukur Allah sudah menitipkan kepercayaan kepada kita."

****

Keesokan harinya, Rendra tidak masuk kantor hari ini alasannya dia ingin menjaga sang istri.

Dia sangat takut bahkan sekedar Anisa ke kamar mandi saja dia ikut.
(AGAK LAEN:))

"Mas kau tidak perlu mengikuti ku, aku bisa sendiri." Anisa sudah sangat kesal dia rasanya tidak bisa bebas saat ini.

"Aku khawatir, diamlah aku ingin menjagamu dan calon bayi kita." Anisa hanya pasrah.

Mereka terduduk di taman sambil memperhatikan keindahan alam yang sangat indah.

"Mas kira kira nanti anak kita laki laki atau perempuan?." Tanya Anisa excited.

"Ntahlah sayang, apapun hasilnya kita harus bersyukur." Jawab Rendra dan mengelus kepala sang istri yang ada di pelukannya.

"Aku sangat berharap anak kita nanti menjadi anak yang Sholeh dan Sholeha."

"Iya sayang aku juga berharap seperti itu."

Rasanya mereka berdua sudah tidak sabar dengan kehadiran sang bayi.

"Mas, aku ingin rujak di sana ada mangga tolong ambilkan mangga itu untukku." Suruh Anisa.

"Tapi sayang, kita bisa membeli, kenapa harus mengambilnya dan membuat sendiri?." Tanya Rendra.

"Ntahlah mas, aku sangat ingin rujak dan kau yang membuat nya."

"Hmm baiklah." Rendra pasrah mungkin ini efek kehamilan jadinya Anisa ngidam.

Rendra nampak memanjat pohon dan mengambil buah mangga tersebut, Anisa sudah tidak sabar untuk mencicipinya dia rasanya sudah ngiler saat ini.

Setelah mendapatkan mangga itu Rendra pun menyuruh pelayan untuk membuatnya namun Anisa tidak mau, dia menginginkan Rendra yang membuat rujak mangga itu.

"Sayang.. aku tidak tau caranya." Rendra nampak tertekan saat ini, jika bukan istrinya sudah dia tembak saat itu juga.

"Masss.. ini bukan kemauanku namun kemauan anak kita."

"Tapi sayang..."

"Masss jangan membantah, ingat pasal suami istri."

"Hmmm."

Anisa nampak tersenyum, dia pun duduk di meja makan dan menunggu suaminya membuat rujak.

___________

Hallo semua, semoga bahagia selalu ya tenang aim tahu kok perasaan mu eh gatau juga

Babay

Gadis Desa Milik Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang