Bab 9

520 15 0
                                    

Dahlah ,FANA sedang mikir alur dulu ya guys

Happy Reading

Sudah se bulan ini Anisa dan Rendra sering menghabiskan waktu bersama, dan sekarang mereka ada di danau untuk sekedar bersantai.

"Jadi tuan bagaimana? Apakah kau sudah menemukan gadis untuk kau jadikan istri tuan?." Tanya Anisa

"Hmm belum." Jawab Rendra.
"Anisa aku ingin mengatakan sesuatu padamu."

"Katakanlah tuan."

"Dari sebulan ini aku tidak berhenti memikirkan mu, bahkan aku tidak melihatmu aku sangat merindukanmu. Jujur aku menyukaimu, dan aku nyaman saat kau berada di dekatku." Ucap Rendra jujur

"Aku juga merasakan hal yang sama tuan, namun bagaimana mungkin 2 agama bisa bersatu?. Aku tidak akan meninggalkan Tuhanku dan kau juga tidak akan mungkin meninggalkan tuhanmu." Ucap Anisa.
"Dan mana mungkin rosariomu bersatu dengan tasbih milikku? Antara suara lonceng atau suara adzan, dan antar kitab Al Qur'an dan alkitab mu." Ucap Anisa lagi

"Kau benar, namun bagaimana bisa aku melepaskan mu? Sedangkan duniaku sekarang ada padamu." Ucap Rendra sendu

"Aku tidak tau tuan, gereja mu dan mesjid ku tidak akan pernah bisa bersatu, Apalagi kita yang berbeda keyakinan? Tuhan memang satu tapi kita yang tak sama tuan." Ucap Anisa, ada rasa sesak saat mengatakan itu.

"Anisa, aku akan pindah agama untukmu." Ucap Rendra dan membuat Anisa terkejut

"Aku tidak mau kau meninggalkan tuhanmu hanya karenaku tuan, jika kau pindah agama karenaku, aku tidak akan pernah mengizinkan mu. Tapi jikalau kau pindah keyakinan karena Allah maka aku akan sangat senang menerimamu, dan mulai sekarang jika memang kau ingin pindah keyakinan karena Allah maka mari kita jaga jarak untuk saat ini, sampai kau benar benar menjadi Muslim dan setelah itu nikahilah aku, namun jika kau belum ingin meninggalkan tuhanmu, maka kau juga harus ikhlas melepaskan aku yang bukan mahram mu." Ucap Anisa panjang lebar dan beniat untuk pergi tapi kata kata Rendra membuatnya berhenti.

"Baiklah Anisa, aku akan berusaha untuk menjadi apa yang kau mau. Dan juga mari menjaga jarak untuk beberapa saat sampai aku benar benar menjadi Muslim dan menjadi imam dalam hidupmu." Ucap Rendra serius.

"Baiklah tuan, aku menunggumu." Ucap Anisa lalu pergi

****

Sudah seminggu ini Anisa dan Rendra menjaga jarak masing masing, dan semingguan itu juga mereka merasakan rindu yang amat teramat sakit, apakah jika kita merindukan seseorang maka kita akan baik baik saja? Tentu saja tidak. Merindukan seseorang yang kita cintai dan sayangi namun harus menjaga jarak itu sangat menyakitkan.

Seminggu yang lalu, Rendra menyuruh Kevin membawakan nya ustadz untuk membantunya masuk Islam, dia juga sudah meminta izin kepada orang tuanya, namun orang tuanya melarang, tapi berhak Rendra membujuk orang tuanya, orang tuanya pun mau mengizinkan Rendra untuk pindah keyakinan.

Setelah ustadz itu datang Rendra pun di bawa ke dalam mesjid dan baru selangkah Rendra memasuki mesjid tersebut hatinya langsung tenang dan damai, sebelumnya dia tidak pernah merasakan hal tersebut.

Ustadz yang membantu Rendra mualaf pun menyuruh Rendra mengucapkan dua kalimat syahadat, lalu Rendra pun mengiku apa yang ustadz itu perintahkan. Setelah membaca tersebut entah mengapa hatinya merasakan kedamaian dan dia sangat ingin menangis untuk saat ini.

Selanjutnya ustadz tersebut menyuruh Rendra untuk melaksanakan syarat syarat masuk Islam tersebut yaitu menjalan kewajiban agama, seperti sholat lima waktu, puasa Ramadan, membayar zakat, dan ibadah wajib serta sunnah lainnya.

Rendra juga di ajarkan ala itu sholat, bagaimana dengan gerakannya juga berpuasa, membayar zakat dan lain lain. Juga Rendra sekarang resmi menjadi Muslim setelah dia di sunat untuk masuk Islam.

Rendra sempat kaget saat dia harus melakukan sunat tersebut, tapi dia tidak akan gentar dia pun melakukan sunat tersebut sampai dia tidak bisa berjalan selama 5 hari saja. Dan selama seminggu ini Rendra sudah paham tentang agama Islam.

****

Gadis Desa Milik Mafia TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang