14 - Berdamai dengan Takdir

7 1 0
                                    

Alea dan Ratih tengah menyusuri koridor menuju tempat parkir. Setelah mendengar semua cerita Alea tadi malam, seharian ini Ratih mendadak jadi agak pendiam. Ia masih shock. Ia paham akan mendengar hal tak biasa, mengingat lamanya waktu yang dibutuhkan Alea sebelum berbagi dengannya. Tapi cerita Alea sungguh di luar perkiraannya. Bahkan sampai detik ini ia masih antara percaya dan tidak. Ia sama sekali tidak menyangka sahabatnya menyimpan luka lama sedalam itu. Hampir tiga tahun ia mengenal Alea, tapi benar-benar mengenalnya baru tadi malam. Ia merasa sangat terlambat sebagai seorang sahabat.

Ratih merangkul dan meremas pelan pundak Alea, mengalirkan energi dukungan khas persahabatan mereka. Alea menoleh dan tersenyum. Senyum tipis yang berusaha meyakinkan bahwa ia baik-baik saja. Namun, ia tak pernah bisa membohongi Ratih. Terlihat jelas saat ini kepalanya seolah dipenuhi beban pikiran yang semakin diurai malah semakin rumit. Ia takut pada semua kemungkinan perubahan yang akan terjadi. Ia telanjur nyaman dan baik-baik saja seperti ini. Meski hidup sederhana, ia sangat bahagia memiliki orangtua angkat seperti Rahma dan Hadi.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Rahasia Idola [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang