Alea tiba di rumah menjelang magrib. Setelah mencuci badan dan mengenakan pakaian rumahan, ia rebahan di tempat tidur sambil memainkan mobil-mobilannya. Ya, mobil-mobilan kayu berwarna merah itu. Kadang dipeluk, atau hanya diletakkan di permukaan kasur dan ia akan memiringkan badan untuk memandanginya larut-larut. Sekarang malah diangkat tinggi-tinggi, digerakkan ke kiri dan ke kanan bolak-balik, seolah sedang berusaha menjalankannya di udara.
"Sebenarnya sejak kamu datang waktu itu, aku sudah merasa baik-baik saja. Tapi mulai hari ini semuanya akan lebih baik. Kamu benar, mobil ini berhasil membawaku pulang, meski bukan pada tempat yang kuinginkan sebelumnya." Alea menghela napas panjang dan masih terus menggerakkan mobil-mobilan itu di udara.
"Sekarang aku sudah bisa menerima semuanya. Mungkin ada baiknya aku melupakan bagian tersulit itu, tapi tidak ketika kamu tiba-tiba datang dan berhasil menenangkan. Bersama mobil ini, aku akan terus mengenangmu. Di mana pun kamu berada saat ini, semoga hidupmu selalu bahagia. Dan ... terima kasih!"
🍁🍁🍁
Assalamualaikum.
Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:
* KBM App
* KaryaKarsaDi semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.
Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.
Aku tunggu di sana, ya.
Makasih.
Salam santun 😊🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Idola [TERBIT]
Подростковая литература📖 Sudah diterbitkan oleh BPI dengan judul "My Real Boy". Tersedia di Gramedia, bisa juga beli online di Tokopedia atau aplikasi berbelanja lainnya 📖 Bagi Alea, tak ada yang lebih membahagiakan ketika membaca puisi-puisi Gilang. Cewek itu pun kaget...