Rahasia Idola [TERBIT]

16 - Sudut Pandang Lain

"Mengetahui Mama nggak punya tempat tinggal, Papa-Mama mengajaknya tinggal bersama kami setelah keluar dari rumah sakit. Mungkin semacam ucapan terima kasih karena Mama udah nyelamatin anak mereka. Kemudian atas inisiatif sendiri, Mama bantu-bantu di restoran kami." Aira jeda sejenak, meraih tangan Alea dan menggenggamnya. "Percayalah, Al, Mama orang yang sangat baik. Bahkan saking baiknya, Mama memintanya menggantikan poisisnya merawat gue dan Papa ketika ia sendiri sudah tidak kuat menghindar dari serangan sel-sel kanker yang bersumber di paru-parunya." Sampai di sini pertahanan Aira roboh. Tumpukan air mata yang sedari tadi ditahan-tahan meruah begitu saja. Ia sesenggukan beberapa jenak, membuat tangan Alea seolah bergerak di luar perintah otak demi mengelus punggungnya.

Sentuhan Alea berhasil menenangkan. Aira mengangkat kepala dan kembali menatap Alea.

"Gue udah pernah ngerasain kehilangan, dan gue belum siap ngulangin itu." Aira menggenggam tangan kiri Alea lebih erat. "Please, bantu Mama melewati masa-masa sulitnya. Jangan biarkan ia terus dihantui rasa bersalah hingga sakit-sakitan seperti ini."

Alea bisa merasakan harapan dan permohonan yang begitu besar memenuhi sorot pilu Aira. Namun, Alea masih saja bingung bagaimana harus merespons. Ia malah membebaskan tangannya dari genggaman Aira dan tatapannya kembali menjelajahi sudut-sudut hampa. Setiap kata-kata Aira seolah terputar ulang di benaknya, mencoba mengartikannya lebih baik. Semua ini terasa semakin rumit.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏