15 - Desakan Fakta Baru

3 1 0
                                    

Lelaki jangkung berkacamata yang sedari tadi tafakur di sisi tempat tidur langsung bangkit menyambut kedatangan Alea. Napas lega seketika mengembus di wajah bulatnya.

"Saya Aryo." Lelaki itu mengulurkan tangan. "Papanya Aira," imbuhnya seraya tersenyum saat Alea tak juga menyambut uluran tangannya. Sesaat Aryo bingung bagaimana harus bersikap di depan Alea. Tapi jika Alea tidak keberatan, sejujurnya ia lebih nyaman langsung memosisikan diri sebagai papa tiri.

Alea tidak bermaksud menundah meraih uluran tangan lelaki yang baru diketahuinya sebagai suami ibunya itu, tapi masih terlampau bingung. Setelah semua yang terjadi, Alea masih terus berusaha menemukan alasan paling masuk akal maksud keberadaannya di ruangan ini.

Setelah menerima uluran tangan Aryo tanpa tersenyum sedikit pun, Alea merapat ke sisi tempat tidur, melihat kondisi Sekar lebih dekat. Wajah kuyu Sekar yang seolah telah kehilangan gairah hidup membuat Alea terenyuh. Tak banyak kenangan bersama perempuan itu yang masih tersisa di memori Alea. Hanya kilasan senyum, suara lembut, belaian hangat, dan entah apa lagi. Dari semua itu, tetap tangisan pilu di stasiun yang mendominasi, seolah mencekal semua akses ingatan baik untuk terputar di kepala Alea.

🍁🍁🍁

Assalamualaikum.

Mohon maaf sebelumnya, bab ini hanya berupa cuplikan. Kalau kamu penasaran dengan lanjutannya, silakan baca di:

* KBM App
* KaryaKarsa

Di semua platform nama akunku sama (Ansar Siri). Ketik aja di kolom pencarian. Kalau akunku udah ketemu, silakan pilih cerita yang ingin kamu baca.

Cara gampangnya, langsung aja klik link yang aku sematkan di halaman depan Wattpad-ku ini.

Aku tunggu di sana, ya.

Makasih.

Salam santun 😊🙏

Rahasia Idola [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang