Love Letter part 13

1.5K 118 6
                                    

Sifat Jimin jauh berbeda dengan karakter Hobbie yang gampang tertawa dan sering bercanda.
Sedangkan Jimin lebih banyak diam walaupun sering tersenyum,

Tapi Yoongi merasa melihat wajah Jimin yang lembut itu membuat dia sangat tenang dan nyaman,
Kenyamanan yang dulu pernah dia rasakan saat berada didekat Hobbie.
....

Yoongi menghampiri mereka,
Langsung memeluk tante Yoonji dari belakang,

"Tante kenapa lama gak kesini,"
Rengek manja Yoongi

Raut muka Jimin langsung berubah datar,
Dia tetap fokus memasak dan tidak menoleh ke arah Yoongi sama sekali.

"baru minggu lalu lo tante kesini."
Jawab mama jimin.

"Iya, tapi aku kangen."
Jawab Yoongi dengan tingkah manjanya.

Pemandangan baru buat Jimin.
Yoongi sipemilik wajah datar dan sengak itu, ternyata sangat berbeda saat dirumah

Yoongi.
"Kenapa tante dan Jimin
gak tinggal disini aja?"

Jimin berusaha untuk tidak mempedulikan Yoongi walaupun Jimin sadar kalau Yoongi terus meliriknya.

"Apa yang difikirkan berandalan itu?"

"Bukan kah dia bilang aku gay, Bilang tak ingin melihatku. Tapi kenapa malah pengen aku tinggal disini."

Jimin ngedumel dalam hati.

Mama Yoongi.
"Papa mu lagi menyiapkan kamar untuk tante dan Jimin.
Nanti mereka akan pindah kesini"

Mama Yoongi menyela.

"Yaudah, kamu mandi dulu sana. Habis itu kita makan bareng."

"Ayookkk..."
"Ini udah mau selesai kan masaknya jim ?"

Jimin mengangguk dan memaksakan diri untuk tersenyum.

Semua duduk dimeja makan.
Suasana nya sudah tidak setegang minggu lalu.

Mama Jimin sudah berbicara lewat telphone dengan ke dua orang tuanya.

Hari ini mereka berkumpul,
Rencana besok mereka akan pulang ke kampung mengunjungi orang tua mereka.

"Papa Yoongi"
Balik dari kampung, kita atur kamar, agar kalian bisa tinggal disini dulu sementara, sambil kita cari rumah yang cocok untukmu dan Jimin."

"Aku harap kamu bisa kembali ke kantor, kita kelola perusahaan sama-sama"

"Karna perusahaan itu adalah cita-cita dan perjuangan orang tua kita"

Yoonji menggelengkan kepala.

"Pendidikan ku tidak cukup tinggi untuk membantu oppa diperusahaan"

"Aku juga tidak suka kerja kantoran."

Papa Yoongi menyerah.

"Yaudah kalau kamu ingin tetap mengelola restoran, nanti kita cari tempat yang lebih bagus."

"Apapun yang kamu dan Jimin inginkan akan ku ikuti. Asalkan kalian tidak menghilang lagi."

Papa Yoongi lalu mengalihkan pertanyaan pada Jimin.

"Bagaimana dengan Jimin, apa yang kamu inginkan? "

Jimin mengangkat wajah, lalu menggelengkan kepala,

"Saya hanya ingin mama lebih bahagia setelah bertemu keluarga."

"Beban mama terlalu berat karna saya selama ini."

Jawab Jimin pelan.

"Jangan ngomong gitu, mama gak pernah menganggabmu sebagai beban"

"Malah dengan adanya kamu, mama jadi lebih kuat."

LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang