Love Letter part 45

1.1K 110 11
                                    

_
_
_
_
_

Yoongi langsung bersimpuh dilantai dihadapan tante nya itu,

di ikuti Jimin yang menjatuhkan tubuh nya dari kursi dan bersimpuh dilantai dibelakang Yoongi.

Yoonji terpaku melihat apa yang mereka berdua lakukan,
Yoongi dan Jimin sama-sama bersujud dihadapan nya, keberanian yang tidak dia miliki dulu ketika menghadapi orang tua nya.

"Apa yang kalian lakukan?"

Yoongi mengakui secara gentle bahwa dia mencintai Jimin, mengaku kalau dia terus mendorong Jimin untuk menerima nya.
Yoongi mengakui semua adalah salah nya.

Jimin hanya menangis menunduk, tau Yoongi sedang berusaha melindunginya,

Jimin ingin sekali membantah semua itu, ingin mengatakan bahwa semua adalah kesalahan nya, agar mama nya tak menyalahkan Yoongi.
Tapi Jimin benar-benar tak berani menghadapi mama nya.

"Sudah cukup, mama tak ingin mendengar apapun lagi." Yoonji memotong omongan Yoongi.

Yoongi tak dapat menahan air matanya, dan tetap melanjutkan kata-katanya, meskipun mama Jimin meminta nya untuk berhenti.

"Aku mohon biarkan kami bersama. Aku tak ingin melukai perasaan mama, tapi aku juga gak bisa mengakiri hubungan dengan Jimin, karna aku sangat mencintai nya.

"Yoongi, cukup !!

Cegat Yoonji, dengan nada tinggi. Tubuhnya yang duduk di kursi roda sampai bergetar karna emosi.

" kembali ketempat duduk mu"

Pertama kali Jimin melihat mamanya se emoasional ini. Ketakutan melihat reaksi mamanya itu,
pertama kali Jimin menyesali telah jujur pada mama nya.

Jimin berdiri, membantu mengangkat tubuh Yoongi yang berlutut dilantai, memapahnya untuk kembali duduk dikursi.

Yoonji menatap mereka, menahan tangis, walaupun akhirnya bulir bulir air mata tetap menetes dipipinya.

"kalian pasti akan menyesalinya, jangan tempuh jalan sulit seperti yang mama lewati,"

Suara lembut Yoonji penuh penekanan, berharap Yoongi dan Jimin akan mengerti.

"Jika kalian berfikir mama kabur dari rumah karna memperjuangkan cinta, itu salah !!."
" tapi mama pergi dari rumah karna menyerah akan cinta."

Jimin menyimak pernyataan mamanya.

" apa maksudnya ??,
bukan kah mama bilang memilih untuk pergi karna sangat mencintai papaku ?". Tanya Jimin

Yoonji menatap Jimin, dia tau Jimin pasti akan kecewa, tapi kali ini dia memilih mengaku dosa, didepan Yoongi dan Jimin, karna sudah tak mampu lagi menyimpan nya sendiri.

Yoonji menggelengkan kepala,

"Mama jatuh cinta sekali, dan tak mampu menghilangkan orang itu dihati mama sampai hari ini,"

"Menyimpan perasaan pada orang yang tidak seharus nya, dan itu sangat menyakitkan. Itu yang harus kalian fahami.." ungkap mama Jimin.

Yoongi dan Jimin terdiam.....

"Dia sangat menyayangi mama, selalu mendukung dan menjaga mama, dan pada akhirnya menyadari kalau mama jatuh cinta pada dia, dan semenjak perasaan itu tumbuh, segalanya menjadi rumit bahkan sampai hari ini."

Jimin dan Yoongi semakin bingung dan tak mengerti.

"Mama terus menyangkal hati mama, melihat dia menikah, punya anak dan bahagia bersama orang lain, di depan mata mama,

karna waktu itu mama yakin seiring berjalan nya waktu rasa itu hanya akan hilang dengan sendirinya,
Tapi kenyataan nya perasaan itu bukan nya hilang, malah lebih dalam dan menyakitkan."

"Mama memutuskan memacari berandalan yang sudah pasti akan ditentang keluarga, agar mama punya alasan untuk pergi"

"Papa Jimin adalah berandalan yang sangat mencintai mama, dia sangat bertanggung jawab dan berubah lebih baik demi mama sampai akhir hidupnya, tapi semua itu tak mampu merubah cinta dalam hati mama. Mama menipunya sepanjang hidupnya, menipu semua orang, bahkan menipu diri sendiri."

Yoonji menguatkan diri untuk tetap bercerita,

"Semua jadi sesulit itu, makanya sebelum terlalu jauh mama minta kalian untuk menghentikan nya."
Yoongi menangis dan memohon pada kedua anaknya itu.

Kenapa harus begitu?, kenapa harus pergi jika sangat mencintainya ?". Tanya Yoongi yang tak dapat menahan rasa penasaran nya dari tadi.

Yoonji menelan salivanya, tatapan keponakannya itu tajam menembus jantung, dia tau anak anak akan sangat kecewa padanya, tapi bagaimanapun dia sudah bertekad ingin mengungkap semua.

"Karna orang yang mama cintai adalah kakak mama sendiri, dia adalah papa mu........... Yoongia.."

Jimin terpaku menatap mamanya, seperti yang dihadapan nya sekarang bukanlah mama yang dia tau selama ini, tak percaya tapi semua itu benar- benar diucapkan oleh mamanya.

Berbeda dengan Yoongi yang memang sudah menduga nya dari awal, semenjak menemukan foto-foto mama Jimin di brangkas papanya.

"Aku sudah menduga nya." Jawab Yoongi.

"Karna itu harunya mama jangan memisahkan kami, jangan biarkan kami menipu perasaan sendiri seperti yang kalian rasakan." Desak Yoongi

"Tidak se simple seperti yang kamu fikirkan Yoongia, cinta itu lah yang menyebabkan semua petaka ini." Lanjut mama Jimin.

"Kalian mungkin akan sangat kecewa pada mama, tapi mama harus mengaku pada kalian saat ini, karna kalau tidak sekarang, mama mungkin tidak akan pernah punya keberanian lagi selamanya."

Teka - teki berikutnya untuk kedua anak manusia itu, ada apa sebenarnya..

Mereka terus menunggu dan menyimak.

"Mama adalah orang yang harusnya bertanggung jawab dalam kecelakaan itu, kalau ada orang yang harus disalahkan, itu adalah mama."

Yoonji menunduk, tak berani bertatapan dengan kedua anaknya itu...

_
_
_
_
_
_
_
_
_
_

--- to be continued ---

















































































































































LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang