Love Letter part 44

1K 109 12
                                    

_
_
_
_
_

Sambil menangis Jimin mengungkapkan semuanya.
"Aku mencintainya ma.." lirih ucap Jimin dalam tangisnya.

Mamanya terpaku, seolah tak percaya dengan apa yang didengarnya, ekspresi mukanya berubah marah,

"Haruskah aku membawamu kabur lagi, menjauh dan menghilang dari mereka Jimina ?". Ucapnya dengan nada dingin dan menakutkan.

Pertama kali Jimin melihat wajah mamanya semarah itu,
Jimin kembali menunduk dikaki mamanya, kembali memohon, karna tidak mungkin menjauhi Yoongi saat ini.

"Sudah cukup !!, mama tak mau mendengar apapun lagi." Bentak mamanya.

Pertama kali Jimin mendengar mamanya membentak dengan nada yang keras, sampai membuat Jimin ketakutan.

"Yoongi bahkan pernah mencoba bunuh diri ma, dia gak mungkin mampu jika kita meninggalkan nya juga, aku gak bisa tanpa dia."

Jimin bersujud dan menangis memohon pada mamanya.

Yoonji sangat marah, dia menangis sambil memukul punggung Jimin yang bersujud dipaha nya berulang kali.

"Harusnya aku yang pergi keneraka." Gumam nya.

Yoongi pulang.
Jimin dan mamanya sudah menunggu dimeja makan,
Seperti biasa Yoongi langsung memeluk mamanya dan ikut bergabung makan malam bersama.

Tak butuh waktu lama untuk Yoongi menyadari bahwa ada yang aneh dengan Jimin dan mamanya, mereka berdua memasang wajah tegang dan kaku, tak ada yang bersuara selama makan.

"Yoongia.."

Terdengar suara mama Jimin memecah kekakuan diruang makan malam itu.

Jimin menahan nafas, khawatir dengan apa yang akan diucapkan mamanya pada Yoongi.

Yoongi terdiam, suara itu memanggil namanya dengan dingin, terus bertanya-tanya dalam hati, ada apa sebenar nya.

"Mama ingin pergi kerumah yang kemaren kamu ceritakan." Lanjut Yoonji.

Yoongi mengangguk.
"Ayo kita kesana weeked ini." Jawab Yoongi.
Setelah itu mama Jimin meminta pelayan untuk mengantarnya ke kamar.

Jimin bergegas berdiri, walaupun mama nya memanggil pelayan bukan seperti biasa nya Jimin lah yang selalu dipanggil maman nya, dan mendorong kursi roda mamanya kekamar,

Yoongi menunggu dikamar, tak sabar ingin tau ada apa antara Jimin dan mamanya sebenarnya.

Cukup lama Yoongi menunggu, akhirnya Jimin masuk sambil menangis,

Yoongi makin bingung karna melihat Jimin menangis,

" ada apa ?"

"Kenapa ?"

Tanya Yoongi dan langsung memeluk Jimin.

"Mama udah tau hubungan kita, dia sangat marah".

Jimin terus menangis dalam pelulan Yoongi.
Fikiran nya tak karuan, tak mungkin bisa memilih antara mama nya atau Yoongi,
"aku gak mungkin bisa kehilangan salah satu dari kalian."
Isak Jimin.

Yoongi memeluk Jimin lebih erat,
"kamu gak akan kehilangan siapapun. Tenanglah. Aku akan bicara sama mama." Bujuk Yoongi.

"Bila perlu aku kan bersujud dikaki mama untuk memohon restunya."

Yoongi terus berusaha menenangkan Jimin, walaupun dia sendiri masih takut menghadapi tantenya itu.

Tapi Yoongi harus menghadapinya, bertanggung jawab atas apa yang sudah dia pilih dan apapun caranya Yoongi akan memperjuangkan cinta mereka.

LOVE LETTER [YOONMIN] || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang