KDA_01

60 13 1
                                    

Happy reading....

HEI...

АРАКАН КЕBAHAGIAAN ITU
NYATA ADANYA?

Apa gunanya berada dalam kegembiraan. Namun, dirimu merasa diasingkan. Bukankah berada dalam kesedihan jauh lebih menyenangkan. Suara tawa terdengar begitu renyah memenuhi ruangan remang-remang tersebut. Apakah hidupnya akan terus seperti ini? Pemuda tersebut tak lain adalah Kanzaya Deandra Al-Ghaziy.

Pikiran-pikirannya kacau dengan sikap orang tuanya yang tak pernah menunjukkan kasih sayang kepadanya, dari kecil dia sudah menghadapi kenyataan bahwa kedua orang tuanya tidak pernah memedulikannya akan tetapi, ketika dia beranjak dewasa sikap egois kedua orang tuanya semakin terlihat. mereka menuntutnya untuk menjadi sempurna dalam segala aspek terutama dalam aspek akademik.

Dia yang tidak pernah dipedulikan merasa bahwa sikap egois kedua orang tuanya merupakan sebuah perhatian kecil untuknya, sampai usia 15 tahun hidupnya sangat tersiksa dengan tekanan yang diberikan oleh orang tuanya. Tetapi, dia masih menganggap bahwa semakin besar tekanan yang dialaminya maka semakin besar pula perhatian orang tuanya.

Hingga memasuki usia ke-16 terjadi kejadian kecil yang menghapus angan-angannya.

"Kamu harus menahannya sedikit lagi, aku tau dia bukan putra kandung mu...."

"Baiklah, paling tidak sampai usianya 18 tahun, untuk menandatangani akta kepemilikan pesantren al-mu'minun,"

Kanzaya langsung menutup mulutnya rapat-rapat, dia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Kepalanya langsung sakit, bayang-bayang tak jelas bermunculan di benaknya, pandangannya mulai buram,dan
akhirnya pingsan begitu saja.

Selang dua hari dia terbangun dari tidur panjangnya, ingatannya telah kembali. Akhirnya dia tau alasan mengapa orang tuanya tidak menyayangi dirinya.

"Udah bangun sayang?" Tanpa aba-aba seorang wanita langsung memeluknya seakan menunjukkan sosok ibu yang hangat.

Kanzaya tertawa miris, apakah ini kasih sayang seorang ibu? Atau mungkin sosok wanita yang gila akan harta miliknya.

"Iya,"

Satu kata yang Kanza lontarkan cukup membuat alis Sarah mengkerut. "Biasanya dia nggak kayak gini deh." Pikirnya bingung.

Hari-harinya kembali berjalan
normal ralat sepertinya tidak normal sepenuhnya atau bisakah kamu bayangkan perasaan was-was ketika berada didalam rumahmu sendiri.
Apa bila salah satu langkah saja,
maka langkah berikutnya jurang akan berada dalam pijakanmu.

Lantas siapakah yang harus di percaya, sedangkan ayahnya sendiri lebih memilih istri keduanya dari pada dirinya. Yah..., mungkin dirinya harus berdiri diatas jalan yang dibentuknya.

Tahun berganti dengan sangat cepat, mengingat usianya kini menginjak 18
tahun.

"Happy birthday," ucapnya pada dirinya sendiri.

"Bunda lihat 'kan? Kanzaya udah tinggi," Sudut bibirnya terangkat,
matanya sedikit berembun.

Ibu kandungnya telah meninggal ketika insiden kecelakaan, yang
menyebabkan dirinya hilang ingatan.

"Kanzaya kangen bunda," Seperti anak kecil yang merindukan langit.

Dia menatap langit dan terseyum.
"Memangnya salah kalau seorang pria menangis? Bahkan Spiderman sekalipun akan menangis kalau ditinggal ibunya," Monolog Kanzaya.

"Kanzaya," panggil seseorang.

Pemilik nama tersebut langsung cepat-cepat menghapus air matanya.

"Papa sama mama, mau ke luar kota nggak lama kok," Mendengar ucapan Ayahnya Kanzaya langsung mengangguk.

Dia tau kalau kepergian mereka adalah untuk mengatur berkas
kepemilikan pesantren Al-mu'minun.

Tidak berlangsung selama 3 hari
setelah kepergian Kedua orang tua tersebut Kanzaya mendapat kabar kalau mereka telah tewas karena kecelakaan pesawat.

Mungkin ada rasa jengkel di hatinya tetapi, tak bisa di pungkiri kalau
merekalah yang membesarkannya.

Kanzaya menerima kabar tersebut tanpa ekspresi. Benar-benar pukulan yang bertubi-tubi. Apakah dia akan merasa kesepian? Atau akan
terus hidup dalam bayang-bayang ketidaktahuannya? Dirinya benar-benar tidak bisa mendapatkan kebahagiaan sedikit pun.

Untuk apa dia menjalani hidup didunia ini kalau endingnya akan berakhir tanpa kebahagiaan.

Please vote....

KANZAYA DEANDRA AL-GHAZIY[ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang