KDA_04

12 9 0
                                    

Happy reading....

"Pak, nyawa putri anda nyaris tak terselamatkan dikarenakan pendarahan yang hebat," ujar sang dokter kepada pak kyai Hasyim.

"Lalu anaknya dimana?" tanyanya lagi.

"Anak? Kami hanya menangani satu pasien saja," ujar sang dokter bingung.

"Baiklah terimakasih dokter,"

"Mungkin Kanzaya dibawa pergi oleh pengasuhnya," Dia tau kalau rumah tangga anaknya sudah retak dikarenakan orang ketiga.

Jelang beberapa bulan Kayra sudah kembali pulih. Namun, psikologinya masih terganggu, dia terus mencari-cari anaknya. "Jika aku membiarkannya kembali kerumah suaminya, aku takut nyawanya akan kembali terancam." batin pak kyai.

Dia bingung apa yang harus dilakukan, sedangkan pencarian anaknya masih berlanjut. Rendra, pemilik nama tersebut adalah suami dari anaknya.

Rendra terus mencari jenazah istrinya walaupun rumah tangganya sudah retak, dia mencarinya bukan karena peduli tetapi, untuk memastikan apakah istrinya sudah meninggal atau belum? Agar dia bisa menikah dengan wanita lain.

Rendra tidak tau kalau istrinya sedang berada di rumah sakit lain. Hal ini tentunya disembunyikan oleh pak kyai Hasyim. Setelah berpikir matang. pak kyai Hasyim memutuskan untuk menyembunyikan keberadaan Kayra dari penglihatan Rendra, dia kemudian mencari jenazah lain untuk dijadikan sebagai jenazah anaknya.

Pak kyai Hasyim menghubungi dokter keluarganya untuk memberitahu orang-orang bahwa jenazah Kayra telah ditemukan dan dinyatakan
meninggal. Pada saat proses pemakaman, Rendra tak menangis sedikit pun, dia justru merencakan proses pernikahan dengan pengasuh Kanzaya, pengasuh tersebut tak lain adalah Sarah.

Meskipun pemakaman tersebut bukanlah pemakaman Kayra yang sebenarnya, paling tidak timbul
kesedihan diwajah suami anaknya. Namun, naasnya Rendra tidak seperti yang mertuanya bayangkan. Dia malah tertawa ria, hal ini yang membuat Pak kyai Hasyim yakin dengan keputusan yang diambilnya.

Setelah belasan tahun berlalu Kayra
sudah sehat seutuhnya, pak kyai bersedia mencari cucunya yang hilang entah kemana. Namun, karena kesibukannya yang sangat banyak, dia tidak sempat mencarinya.

Sampai tiba di titik ini, titik dimana seorang remaja yang sok gagah tadi
malah menangis sesegukan di hadapan ibunya.

Dia sudah tak peduli dengan tatapan para santriwan yang melihatnya.

"Bunda," satu kata yang membuat Kayra ikut menangis.

"Iya sayang," ujar sang ibu.

"Kakek minta maaf," ujar pak kyai.
terhanyut dengan kejadian itu.

Kanzaya tak menghiraukan ucapan kakeknya, dia masih marah dengan
sang kakek karena memisahkan
dirinya dengan ibunya.

"Yaya maafin kakek, ya? Bunda
aja udah maafin masa Yaya nggak maafin," Pangggilan kecil dari ibunya menjelaskan betapa dekatnya ibu dan
anak tersebut.

"Yaya?" ibunya kembali membujuk
Kanzaya.

"Ya udah deh, Yaya maafin kakek."
inner childnya langsung muncul ketika bersama ibunya.

"Manja banget," sindir Reza.

"Terserah gue," ujarnya masih sempat membalas Reza.

"Jam berapa sekarang?" tanya
Kanzaya.

"Jam 11 malam," balas pak kyai Hasyim.

"Kanzaya mau pulang dulu," pamitnya.

"Pulang kemana? Yaya tidur di sini aja sama kakek," tawar ibunya.

"Tapi kan besok masih sekolah,"

"Ini udah malam banget, ntar besok
berangkat ke sekolah dari sini aja," ibunya kembali menawarkan.

"Oke lah," balas Kanzaya menerima
tawaran ibunya.

Pagi harinya Kanzaya langsung
berangkat ke sekolah, tentu dengan matanya yang sudah bengkak, dirinya
sudah mencoba segala cara untuk
menurunkan bengkak di matanya
tetapi, bengkaknya tidak mau turun.
Alhasil dia pasrah dengan keadaan.

"Woy lah! Ini beneran Kanzaya kan?"
ujar Zayn tertawa, dia benar-benar sakit perut melihat penampilan
sohibnya.

"Diem atau gue banting?" ujar Kanzaya. Namun, Zayn masih tertawa tanpa menghiraukan ancaman Kanzaya.

"Mirip kurban natal," celetuk Nuel tanpa dosa.

"Kurban natal apaan tolol?" tanya Zayn semakin ngakak dengan ucapan Nuel.

"Kurban natal tuh Babi," ujar Nuel
dengan cengiran khasnya.

Penampilan Kanzaya membuat
orang-orang dikelas terheran-heran,
pasalnya Kanzaya yang selalu tampil
sempurna, hari ini malah acak-acakan, kelopak mata yang bengkak dan hidungnya yang merah, membuat dirinya kurang gentle.

Please votee...!

KANZAYA DEANDRA AL-GHAZIY[ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang