KDA_02

20 11 0
                                    

Happy reading....

Selang beberapa hari setelah kematian orang tuanya, dia bergegas kesekolah, kembali beraktifitas seperti biasa.

"Wuihh gimana bos?" tanya seseorang yang tak lain ialah teman Kanzaya. Namanya Zayn Algazali.

"I'm fine," kekeh Kanzaya.

Ya disinilah tempatnya berkeluh kesah perkumpulan anak-anak broken home.

"Yo..., cie udah yatim," ejek Immanuel Divaleo yang biasa disapa dengan Nuel.

"Dih? Kayak lo enggak aja," timpal Zayn.

"Udah ributnya? Mending kita masuk ke kelas," ajak Kanzaya.

"Pagi everybody...." teriak Zayn menyapa orang-orang di dalam kelas.

Baru dua langkah dia berjalan, kakinya langsung terhenti. Seseorang menatapnya dengan nyalang.

"Bisa nggak sih jangan teriak-teriak." ujarnya datar.

"Maaf ya, namanya juga monyet baru keluar dari hutan, jadi bentuknya emang gini," ujar Nuel.

"Dih, sembarangan kalau ngomong. Usus lo mau gue geser?" ancam Zayn.

"Geser aja bang," balas Nuel tak takut dengan ancamannya.

"Masih pagi udah rusuh aja," celetuk seorang perempuan di sebrang sana,
yang tak lain adalah Kaily.

“Gue bakal tetep rusuh kalau lo nggak mau jadi cewek gue,” ujar Nuel sang bulol yang sangat-sangat menginginkan Kaily.

"Rusuh aja, sampe mulut lo berbusa pun nggak bakal bisa," balas Kaily.

"Why babe? Hmm...," tanya Nuel.

Kaily yang mendengarnya langsung
bergidik ngeri. "Ya, because we are different. Beda agama!" tekan Kaily  yang langsung membuat mood Nuel rusak.

"Udah sayang..., jangan dilanjutin,"
balas Nuel pada Kaily dengan ekspresi pasrahnya dan bergegas kearah meja,
yang tentu saja berada di sebelah Kaily.

Immanuel Divaleo seseorang yang
bersedia menjadikan Kaily Azzahra pendampingnya jika mereka sudah
lulus nanti. Satu kata yang membuatnya bimbang 'Yang gue butuhin bukan cinta, tapi imam yang bisa membawa gue ke arah cinta itu sendiri,' Kata-kata Kaily mampu membuat dirinya berpikir dulu
sebelum bertindak.

"Wahhh...," ujar Zayn sembari menepuk-nepuk pundak Nuel, wajahnya sangat ingin ditonjok.

"Login mau nggak bro?" tawar Kanzaya menyodorkan Qur'an kecil.

"Lo pada mending minggir deh," Usir Nuel, lelah dengan tingkah temannya.

Usai dengan kehidupan sekolahnya yang melelahkan Abyan bergegas
pulang ke rumah. Kali ini rumahnya benar-benar kosong dan hampa tanpa ada seseorang yang menyambutnya.

Dia segera naik ke kamar. "Mandi dulu deh ntar baru makan." Monolognya. Tapi kali ini dia mandi di kamar mendiang ayahnya.

Saat melepaskan tasnya di atas meja, tiba-tiba dia menyenggol gelas berisi
air dan mengenai buku yang ada di sebelahnya. "Pake acara basah lagi."
ujarnya sembari mengelap buku tersebut.

"My diary," Dibacanya buku tersebut dari judul sampai di halaman terakhir. Kanzaya menangis tanpa suara ketika mengetahui kalau kedua orang tuanya memiliki kepercayaan yang berbeda, hal yang membuatnya sakit adalah bagaimana ibunya berjuang untuk mempertahankan dan membesarkannya.

Pada lembaran terakhir buku tersebut, terdapat alamat yang tertera. “Merpati nomor 13,"

Usai menyelesaikan kegiatan
mandinya dia bergegas ke alamat yang dilihatnya tadi. "Jalan merpati nomor 13," gumam Kanzaya sembari
melambankan motornya.

"Ha? Ini pesantren Al-mu'minun,"
Monolognya bergegas masuk. Namun, karena dirinya orang baru, dia malah masuk ke area santriwati.

"Kok luas banget," Dengan terus
melangkah, Kanzaya masuk ke dapur. Dia masuk tanpa salam, seperti maling.

“Astagfirullahaladzim,” Kaget seorang remaja perempuan. Namanya Ayleen
Crystal Zalzalea, seorang santriwati yang sangat terkenal dikalangan
santriwan.

"Hai," Cengir Kanzaya tak tahu malu.

Ayleen kaget melihat sosok di depannya, bukankah para santriwan dilarang memasuki area santriwati.

"Jangan-jangan ini maling," batinnya
ancang-ancang berteriak.

"Tolong, ada maling...," teriak Ayleen
meminta bantuan.

"Ngg-nggak gue bukan maling," ucap
Kanzaya membela diri sembari berlari keluar dari area dapur, suara teriakan Ayleen mampu membuat penghuni santriwati kaget dan akhirnya Kanzaya tertangkap
oleh orang-orang yang sedang ronde
malam.

Please voteeeee...

KANZAYA DEANDRA AL-GHAZIY[ON-GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang