•13 Awal baru°

8K 636 183
                                    

"Bukan pemilih,Hanya saja Menuju jalan syurga butuh seseorang yang tau Jalan Arahnya"

-Mala-

Happy Reading🤍

***

Setelah melakukan sesi pemotretan itu kini kedua keluarga itu beranjak pergi meninggalkan ponpes di sana, hanya butuh kurang lebih dari satu jam untuk sampai di mansion Bagas .

Ia di sini di mansion bagas kini mala tengah berada, di mana di sana tempat suaminya pulang setelah melakukan aktivitasnya .Sebenarnya mala tidak tega meninggalkan buna nya sendirian tapi alena ingin terbiasa untuk hidup tanpa mala sekarang .

Bagamana tidak, Dari sejak bayi kitalah yang mengasuhnya hingga kini gadis itu beranjak dewasa, Seorang ibulah yang mengobatinya kala putri kecilnya itu jatuh dan terluka , Seorang ibulah yang menyeka air mata kita kala kita menangis dan kini gadis itu sudah mempunyai kehidupannya sekarang .

Kehidupan di mana dia akan menjalaninya dengan suaminya, kehidupan yang di mana penuh peran dirinya sendiri dengan laki laki yang di cintainya .

Alena menyentuhnya figora kecil di atas nakas kamar milik putrinya .Tanpa terasa buliran bening menjalar deras di pipinya tangan yang biasanya ia genggam lembut tangan mungil itu kini hanya bisa memandangi fotonya sekarang .ya meskipun sebenarnya mereka bisa bertemu kapan saja namun Batin seorang ibu yang menyayanginya juga pasti akan merasakan kehilangan, 16thn bukannlah waktu yang singkat melainkan lama banyak hal hal yang mereka lakukan bersama sama.

"Buna tidak keberatan jika buna harus hidup sendirian Al"gumam alena dengan mengelus lembut figora kecil itu .

"Yang ter penting Al nya buna udah bahagia sekarang"lanjutnya dengan setia menatap foto mala .Kamar itu begitu banyak kenangan, Hingga untuk mengahapusnya seaakan tak bisa .

Di mansion bagas mala dan rakha yang berada dalam satu kamar itu tampak canggung .entahlah Kita seakan malu untuk memulai pembicaraan, Atau karna status yang baru?atau karna memang belum terbiasa, bahkan sekarang kita bisa satu ruangan, situasi hening itu cukup lama, dan itu membuat rakha memulai untuk bicara .
Kita duduk di tepi kasur yang sama hanya saja beda tempat dengan rakha yang di sebelahnya dan aku di ujung satu nya .

"Ekhem ..kamu bersih bersih aja dulu nantik kita sholat berjamaah"ujar rakha membuka suara pada mala .

Namun Tak ada jawaban dari gadis itu membuat rakha kini menoleh nya .gadis itu masih sama dengan posisinya, merasa di abaikan membuat rakha kini menghampirinya melihatnya gadis itu dengan wajah yang sudah basah .

"Kamu menangis"tanya rakha membuat mala kini mendongakkan kepalanya .Gadis itu memeluknya tubuh tegap itu, menumpahkan semua tangisannya di perut rata Rakha .

"Kak aku kasian sama buna, dia pasti sendirian sekarang di rumah"ujar mala membuat rakha mengelus lembut kepala istrinya .

"Kamu ingin pulang?"tanya rakha membuat mala melepaskan pelukannya .

Mala menggelengkan kepalanya"gak kak, Aku gak enak sama orang tua kakak"tolak mala dengan mengusapa air matanya kasar .

"Lagian besok Al bisa mampir ke toko untuk ketemu buna"ujar Mala yang di anggukin Rakha .

DiaryBasmalah | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang