• 26 Kenyataan .

6.3K 524 84
                                    

-HappyReading-

Mencintaimu itu nyata,tapi memilikimu
Hanya sebatas kata .

***

Setibanya Rakha di ponpes itu, kini semua tengah berada di Aula Masjid besar di ponpes sana, memulainya acara peringatan sang Kakek tercinta sekaligus tasyakuran untuk cabang ponpes Al-islam .

Acara demi acara tengah berlangsung dengan tertib dan sesuai harapan, kini semuanya menatapnya rakha yang tengah sedikit menyampaikan tausiyah nya, Syifa menatapnya kagum, begitu juga dengan mala, bahkan bukan hanya kedua gadis itu yang merasa kagum pada rakha malam ini .

Bahkan seluruh santriwatipun mengaguminya, di tambahnya lagi saat mendengar tausiyah nya membuat mereka tersanjung dengan laki laki di hadapannya sekarang .

Rakha yang terlahir begitu masyaAllahnya, sempurna sekali dia untuk menjadi seorang imam untuk sholatnya para kaum hawa .

Rakha menyampaikan nya dengan secara Bagus nan indah, di tambahnya lagi postur tubuh yang gagah dan parasnya yang tampan rupawan, membuat semuanya seakan ingin memilikinya, namun mereka tersadar saat melihat satu satunya wanita tengah berada di sederetan ustadzah di sana, yang tengah menatap laki laki dengan gelar suaminya, bahkan mereka melihat senyum bangga di wajah cantiknya .

Mala kembali merasakan sakit di kepalanya, rasa sakit itu semakin menjadi membuat dirinya kini menundukkan kepalanya .

"Pliss tuhan jangan sekarang"batin mala saat merasakan sakit yang luar biasa .

Perlahan darah segar kembali keluar dari hidungnya, membuat mala mengambilnya tissue di dalam tas kecilnya , untung saja Dirinya membawanya tas itu untuk berjaga-jaga, mala beranjak berniat menuju kamar mandi di ponpes sana .

"Mau kemana"tanya utadzah aliya .

"Mau ke kamar kamar mandi sebentar"jawab mala pada ustdzah itu .

Ustdzah aliya mengangguk "biar di antar sama santriwati di sini yaa"pinta ustadzah aliya yang di anggukin mala . mala menyetujuinya karna memang dirinya yang belum tau mengenai tempat-tempat yang berada di ponpes itu .

"Ima, kamu antar istri gus Rakha ya ke kamar mandi"pinta ustadzah aliya pada salah satu santriwati di sana .

"Baik ustadzah"ucap ima pada nya .

"Mari saya antar"lanjutnya ima yang di anggukin mala .Kedua gadis itu meninggalkan aula masjid itu menuju kamar mandinya, sesekali berbincang mengenai ponpes itu .

"Beruntung sekali, mbak bisa dapetin gus Rakha"ucap ima pada mala .

"Jangan panggil mbak, panggil mala aja"ujar mala yang di gelengin satriwati itu .

"Mbak memang panggilan untuk istri dari pemilik ponpes, kadang juga ada yang di panggil nyimas"beritahu ima pada mala .

"Memang nya harus yaa"tanya mala yang di anggukin ima .

"Iya, sebagai tanda sopan, dan menghargai"jawab ima membuat mala mengangguk anggukan kepalanya .

"Pantas saja gus meminangNya, mbak memang secantik ini dan ramah sama orang, masyaAllah"puji ima pada mala .Mala tersenyum, saat mendengar pujian dari santriwati itu .

DiaryBasmalah | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang