• 22 Salah .

6.1K 512 329
                                    

HappyReading .

***

Kedua mata gadis itu terbuka samar samar, menetralkan cahaya lampu di kamar yang menyorotinya, apart itu begitu sepi entahlah kemana Laki laki yang berstatuskan suaminya itu .

"Astagfirullah, gua kesiangan"kaget mala saat melihat jam di atas nakasnya .

Mala beranjak dari kasurnya menuju kamar mandinya, bagi mala mandi itu wajib apa lagi dirinya akan di sibukkan dengan tugas mata pelajarannya hari ini. Mala bersigegas pergi tentunya setelah dirinya Siap dengan seragam sekolah di tubuhnya .

"Mas Raden kenapa gak bangunin aku sih"gerutu mala dengan mengikat tali sepatunya .

"Kan gak lucu klk di hukum, meskipun mantu dari pemilik sekolah itu, gua juga akan tetap di hukum, mana punya suami gak bisa di ajak kerja sama lagi"lanjutnya mala lalu beranjak turun dari apart nya .

Gadis itu meninggalkan pekarangan apartnya itu untuk menuju sekolahnya, mala tau bahwa dirinya akan telat untuk mengikuti mata pelajarannya, karna memang waktu bell sudah terlewat dan dirinya yang masih berada di jalanan sana .mala mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi hingga tak terasa dirinya kini telah sampai di gerbang sekolah milik papah suaminya .

"udah gua duga"gumam mala menghembuskan nafasnya berat saat melihat gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat .

Mala mendudukinya semenan Taman bunga yang berada di samping sekolahannya itu, dengan sesekali mencabuti rerumputan bak orang gelandangan .

"Ngapain kamu di situ"suara berat yang mengganggu gendang telinga gadis itu membuat mala memalingkan wajahnya .

Mala tersenyum manis padanya, namun seseorang yang dirinya senyumin menampakkan wajah datar nya .

"Kak Rad---"belum sempat mala menyelesaikan ucapannya, rakha lebih dulu menjedanya .

"Masuk, berdiri di tiang lapangan dengan hormat sampai jam istirahat"ucapnya laki laki itu membuat mala tertegun .

"What?selama itu?"kaget mala saat mendengar keputusan dari laki laki itu .Rakha meninggalkannya mala sendirian di sana .

Mala berdiri di lapangan sekolah dengan satu tangan di kening nya, sebagai tanda penghormatan pada sang tiang dengan bendera merah putihnya, keringatnya mulai bercucuran karna sang terik matahari yang berada di atas kepalanya, kepala itu terasa pening di tambah dirinya yang belum sarapan pagi .

"Pusing benget kepala gua"gumam mala dengan menyeka keringat di pelipis nya dengan tangannya .

Rakha menatapnya dari kejauhan, tidak ada reaksi sama sekali dari laki laki itu membuat afan yang berada di sampinya kebingungan atas tindakannya .

"Kenapa di hukum rakh"tanya afan pada rakha .

"Memang sepatutnya di hukum kan?dia sudah telat, dan saya tidak mau murid lain mencontohnya"jawab rakha pada afan .

"Tapi kenapa?bukan nya lo suka sama dia"tanya afan lagi pada rakha .

"Sejak kapan lo punya rasa penasaran sama pribadi seseorang"tanya rakha pada afan .afan tak menjawab dirinya hanya memilih untuk diam .

DiaryBasmalah | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang