pelepas Rindu DB(end)

6.1K 333 50
                                    

_HappyReading_

***

Hari berganti hari, Sudah lima hari mala belum sadarkan diri dari komanya dan hari ini adalah hari ke enam mala yang setia menutup kedua matanya, dan hari ke enam pula rakha selalu membawakan bunga lily putih untuk istrinya.

Dimana bunga itu melambangkan kesucian, kemuliaan dan rasa sayang yang tulus, rakha meletakkan bunga lily putih itu di samping mala, mengelusnya lembut kepala mala dan menciumnya singkat keningnya.

Iya, Mala kembali merasakan Drop kembali saat rakha meninggalkannya untuk melakukan ujian kelulusan, ketidak sengajaan rakha meninggalkannya membuat rakha harus menanggung semuanya, dimana rakha melihat mala yang sudah tergeletak di lantai kamarnya tak sadarkan diri .

"Humaira,bangun yuk mau sampai kapan kamu tidurnya?apakah kamu tidak tau bahwa akhir akhir ini aku sering merindukanmu?"beri tahu rakha pada gadis itu.

"Aku rindu pelukan mu, Rindu candaan tawa kamu bahkan aku sangat merindukan moment di mana kita bisa menajalani sholat berjamaah bersama-sama melakukan shubuhan dengan cerita yang kita ciptakan"ucap rakha dengan setiap pada posisinya.

"Aku rindu menjadi imam di sholat kamu, rindu humairaku yang selalu memintaku untuk melantunkan ayat suci Al-Qur'an, Rindu bisa belajar ngaji bersama".

"Bangun yuk, Apakah kamu tidak merindukan moment itu?"tanya rakha pada gadis yang setia menutup kedua matanya.

Alat elektrokardiogram itu berbunyi, Alat pedeteksi jantung mala dimana kita bisa mengetahui detak jantung pasien melemah atau tidak, rakha kini menatapnya alat itu dirinya beranjak bangun dari duduknya, memanggil dokter rifky itu untuk mengecek kondisi istrinya.

"Dokter, tolong istri saya dok"pinta rakha yang di anggukin dokter itu.

Parasaan rakha mulai tak tenang, gelisah, takut menjadi satu, Laki laki itu tak henti-hentinya berjalan kesana kemari sesekali menatap kaca ruangan itu.

Di dalam ruangan itu, kini dokter rifky mengambilnya alat defribrilator alat pacu jantung untuk ia gunakan untuk mala saat melihat elektrokardiogram alat pendeteksi jantung mala semakin melemah.

Dokter rifky mulai melakukannya dengan menempelkan alat itu pada dada mala tepat di jantungnya, satu, dua dan untuk yang ketiga kalinya sudah dokter itu lakukan.

Di luar ruang rawat, rakha yang sedari tadi berdoa tak ada hentinya melakukannya Hingga tak terasa pintu itu mulai terbuka, Laki laki paruh baya itu menghampiri rakha mengelusnya punggung itu beberapa kali, Rakha yang tak mengerti hanya merasa kebingungan.

"Kenapa dok?humaira saya baik baik aja kan?"tanya rakha pada dokter rifky.

Lidah dari dokter rifky itu kellut seakan susah untuk menyampaikan satu hal yang harus rakha ketahui tentang kondisi mala, istrinya .




Ini hanya sebagian kata, Mau tau versi lengkap dan lanjutannya ada di Novel yaa .

Semua pertanyaan di ending kali ini akan terjawab di sana, apakah Al baik-baik saja, atau??
Eittss ..rahasiaa😁yang kepo bisa ikutan PO yaa🤗Selain alur lengkap, setiap bab ada tambahan kàta sama alur yang sedikit berbeda .

Selamat menikmati vidio buatan aku yaa, bayangin aja vidio ini adalah gambaran di mana awal Al jatuh cinta dan bisa miliki mas raden dengan gelar suami, hingga harus merasakan sakit seperti ini .

Yang sad belum tentu sad ending, yang happy belum tentu happy ending✌

Viti pertama, apakah sedikit membuat mata kalian basah?


Viti kedua, vibesnya bener bener Al sama mas raden banget yaa🙂





Semoga bab kali ini sedikit menghilangkan rasa rindu kalian, Sengaja gak aku up banyak biar makin penasaran hehehe ...😁

See yuu guys, babay👋jangan lupa vote, komen dan share .💖🥰

DiaryBasmalah | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang