•28 KhawatirRakha°

6.2K 507 54
                                    

-HappyReading-

***

Teriakan seseorang dari arah belakang itu menghentikan niat gara untuk mengikuti kedua gadis itu .

"Gara, mau kemana kamu?"tanya bu indah ibuk guru yang sangat di takuti di SMA cahaya mega kreasi itu .

"Gak mau kemana-mana kok buk, mau parkirin motor"jawab gara berbohong .

"Yakin?kamu tidak ada niatan mencoba untuk kabur kan?"tanya bu indah menselidik .

Gara yang di lontarkan pertanyaan seperti itu gelagapan "kenapa sihh pakek muncul segala nih guru"batin gara dengan hatinya .

"Bener kok buk, ini buktinya saya masih di Atas sepeda saya, baru juga sampai masak iya gara mau ķabur"jelas gara dengan senyum yang menampakkan deretan giginya .

"Yasudah masuk sana, jam pelajaran akan di mulai satu menit lagi"titah bu indah yang di anggukin gara .

Gara beranjak turun dari motor sportnya, memasukinya gedung sekolah itu untuk belajar sekarang ."Sial"umpat gara dalam hatinya merutuki dirinya yang gagal untuk mengikuti kedua gadis itu .

Disis lain mala dan lea yang baru saja sampai di rumah sakit itu memanggilnya perawat di sana .

"Sus tolongin teman saya sus"pinta lea yang di anggukin perawat sana .Perawat itu mengambilnya kursi roda untuk mala, untuk ia bawa ke ruang tindakan .

Lea menelusuri koridor rumah sakit itu dengan perawat yang setia mendorong kursi roda yang sudah ada mala di kursi itu .

"Mal, lo harus bisa tahan yaa, gua yakin lo pasti kuat"ujar lea pada mala, Kedatangan lea dan mala membuat dokter yang biasanya menanganin gadis itu menghampirinya .

"Kenapa? kambuh lagi"tanya dokter itu yang di anggukin lea .

"Iya dok, tadi mala sempat mau minun obat nya karna rasa sakit di kepalanya, tapi obatnya malah habis"cerita lea yang di anggukin pelan oleh dokter itu .

"Dok lea mohon, lakukan yang terbaik buat sahabat saya, berapapun biayanya saya akan bayar"mohon lea pada dokter itu .

"Kamu banyak berdoa aja, semoga ada suatu mukjizat yang datang untuknya"ujar dokter itu lalu pergi meninggalkan lea di sana .

Dokter itu memasuki ruang tindakan itu, rasa gelisah dan khawatir menjadi satu, bahkan gadis itu berjalan kesana kemari dengan perasaan tak tenang .

Di sisi lain, rakha yang tengah melakukan aktifitasnya itu merasakan gelisah di hatinya, seperti ada yang mengganjal di dalam tubuhnya .

"Ada apa ini, kenapa hati saya begitu sangat gelisah"batin rakha saat merasakan aneh di hatinya .

Pikirannya terbelesit mengingat gadisnya itu, "apakah sudah terjadi sesuatu dengan Al"batinnya lagi saat rakha benar benar merasakan firasat yang tidak enak tentang istrinya itu .

"Permisi pak"ujar rakha membuka suara .

"Kenapa nak rakha"tanya guru itu pada rakha .

"Saya ijin ke toilet sebentar"jawab rakha yang di anggukin guru itu .

"Silahkan"jawab guru itu pada rakha .

DiaryBasmalah | TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang