《 Tiga Tujuh 》

2K 177 18
                                    

.
.
.

즐거운 독서 ♡

.
.
.
...

Naura kini sampai di tempat yang di beritahu orang yang tadi menelpon nya . Dia melihat langsung di sana telah terjadi pertempuran antara Black Eagle dengan Vagos .

" BERHENTI!! " teriak Naura, semua kegiatan terhenti.

Anggota Vagos dan Black Eagle memandang ke arah kedatangan anggota The Hells Anggel's dan Aodra.

" wah wah Naura , Sandy kita ketemu lagi " ujar Arie ketua Vagos juga mantan Naura.

The Hells Anggel's dengan Aodra mendekat ke arah pertempuran terjadi . " gylak lo curang banget anggota Black Eagle cuma bawa belasan lo ratusan ? " sindir Adara

" lah dah lah piye iki? " tanya Aqella .

" gimana kita gabung " ujar Naura , " anggota gue juga , biar adil " ujar Sandy .

Arie tersenyum miring menatap lawan nya remeh , " perempuan kaya lo pada itu lemah " ujar Arie .

" kenapa gak langsung buktikan? " ujar Saskia

" ayo buktikan ! , apakah cewek selemah itu ? " timpal Kirana .

Arie mengangguk, kini terjadi lah aksi pukul pukulan, tawuran hebat . Antara Aodra The Hells Anggel's dan Black Eagle yang bersatu melawan ratusan orang Vagos .

BUGH !

BUGH !

BUGH !

BUGH !

Banyak sekali suara pukulan di tempat tawuran itu pada pukul 01.34 pagi . Rahsya yang sedang melawan Arie lengah tiba tiba karna pukulan dari Arie , Arie yang melihat itu segara mengambil sesuatu dari saku jaket nya dan...

" RAHSYA AWAS !! "

Rahsya menoleh ke arah Arie yang memegang pisau dan hendak menusuk nya , namun karna Rahsya lambat menghindar ia tertusuk.

BLESH!

" ARGH!! " jerit Rahsya setelah itu ia tumbang .

Mereka yang melihat itu seketika membeku, sedangkan Vagos dan anggota nya pergi begitu saja .

Naura , gadis itu melemah ia mendekat ke arah Rahsya yang sudah terbaring, Naura meletakan kepala Rahsya di paha nya . Tak perduli akan baju nya yang terkena darah .

" RAHSYA BANGUN !! " ujar Naura ia takut sekarang .

Rahsya membuka mata nya perlahan berusaha bernafas sekuat mungkin karna Arie menusuk pisah tepat di bagian dada nya . Tangan Rahsya terangkat walau bergetar dia mengelus pipi Naura yang basah karna air mata nya .

" k-kita kerumah sakit sekarang. " ujar Naura dia hendak menoleh untuk memberitahu seseorang agar menelpon Ambulans .

" g-gak perlu " suara Rahsya amat pelan ia memejamkam mata nya sejenak saat rasa sakit dan sulit bernafas semakin menjalar .

The Basketball Girl [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang