Bab 7 || Lie

85 5 0
                                    

Selamat membaca~~
.
"Kita berlomba menyelesaikan misi dengan dreamolf jika misi kali ini gagal maka harga diri grup kita hancur" jelas Jihoon diangguki Haruto.

"Ak--

"Grup? Grup apa Hyunsuk?"

Deg! Seperti ada batu yang menghantam kepala ketiga lelaki muda itu, suara pria paru baya membuat ketiganya menutup mulut rapat rapat.

"Appa?!" Seru Hyunsuk melihat siapa yang baru saja menyauti pembicaraan nya.

"Hm? Mengapa kalian bertiga ketakutan seperti itu?" Tanya tuan choi siwon-Appa Hyunsuk.

"A-ah i-itu, a-anu k-ka-kami tidak ap-apa apa.." Jawab Haruto gugup, sedikit hanya sedikit gugup..

"Benarkah? Kalian sedang membicarakan apa? Mengapa kau terlihat antusias berbeda sekali jika saat bertemu dengan masalah pekerjaan" ujar Siwon, mengambil tempat di samping anak tunggalnya.

"Ha? Oh itu, kami membicarakan... Grup.. Eum.. Grup..

"Grup game! Iya kami membicarakan grup game! Aku dan Haruto bermain permainan video game terbaru dan ternyata sangat seru, iya kan haru" Jihoon memotong ucapan Hyunsuk yang nampak bingung memilah kalimat untuk menjadi suatu alasan, memberi kode kepada adik sepupu lantas semuanya akan berjalan lancar, fikir Jihoon.

"Ah~ iya benar! Kami membicarakan video game" jawab Haruto, "grup video game maksudku" ralatnya menyadari salah berucap.

"Kalian terus saja bermain game, bagaimana dengan sekolah kalian hm?" Tanya Siwon menatap kedua keponakannya bergantian.

"Tentu saja lancar" jawab Haruto sedikit tersenyum.

"Permisi.. Apa kalian keluarga pasien?" Seorang lelaki paru baya keluar dengan jas putih yang membalut tubuhnya, masker yang ia kenakan perlahan terbuka menampilkan wajah tampan yang hampir keriput di makan usia.

"Bu-

"Iya, aku kekasihnya"

"Hah?!"
.
.
Kicauan burung mengisi cerahnya sore hari ini, dersik angin sesekali menerbangkan dedaunan yang berada di pohon pohon, bunga bunga ikut meliuk liuk saat angin menerpa nya.

Matahari hampir turun dari Singgasananya, siap berganti tugas dengan sang bulan yang sudah menunggu giliran. Sinar Oranye menghiasi biru nya langit yang tadinya begitu penuh oleh awan putih.

Jalanan kota juga tidak seramai biasanya, pejalan kaki berjalan jalan santai di atas trotoar bergandengan tangan sambil bercerita atau bercanda bahkan ada yang sambil memakan jajanan juga.

Begitupula dengan dua orang berbeda gender ini, seorang gadis remaja dengan rambut coklat di cepol dan satu lagi seorang remaja lelaki yang setia berjalan di samping gadis ini.

"Kau ingin langsung menjenguk Zara?" Tanya si lelaki yang akhirnya membuka obrolan setelah sekian lama terdiam.

"Hu'um, aku tadi mendengar dia kecelakaan" jawab si gadis, kedua sejoli ini adalah Winter dan Jisung yang baru pulang kerja.

"Aku tidak menyangka bahwa yang tadi kecelakaan itu adalah Zara.. " lirih Jisung dapat di dengar Winter.

Winter sedikit melirik Jisung lalu menggenggam lembut tangan lelaki yang ternyata tangannya sangat besar, tangan Winter saja tenggelam.

My Lover Is A Mafia||Choi Hyunsuk [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang