Bab 3 || Dreamolf

102 9 0
                                    

Namun, pergerakan kaki Zara terhenti saat suara pelanggan tersebut menginterupsi nya.

"Zara?" Panggil pelanggan tersebut membuat Zara mematung seketika.

Zara berbalik dan tersenyum saat Hyunsuk memanggilnya. oh astaga pujaan hatinya memanggilnya, tolong buat jantung Zara agar diam sebentar jangan berdetak terlalu cepat.

"Nee? Apa anda butuh sesuatu??" Tanya Zara seramah mungkin.

"Ka--

"Hyunsuk? Kau mengenal gadis ini?" Ucapan Hyunsuk di potong oleh gadis di sampingnya, Yu Ji-min/Karina.

"Dia temanku, oh ya. Zara apa kau bisa mengantarku ke kamar mandi?" Tanya Hyunsuk mengalihkan pembicaraan secepat mungkin.

"E-eoh? M-mari" jawab Zara.

"Hyunsuk jangan terlalu lama, setelah ini antar ke toko Bibi Seulgi!" Peringat Karina sedikit berteriak.

Hyunsuk hanya memberikan acungan jempol saja.

"Silahkan, ini kamar mandi nya" ucap Zara.

"Hei, tunggu sebentar" Hyunsuk menyentuh tangan Zara membuat Zara terkejut.

Ia tidak akan melakukan apapun pada Zara kan?

"Apa ada pintu keluar?" Bisik Hyunsuk, jarak keduanya begitu dekat sekarang.

Hembusan nafas lembut begitu menerpa wajah Zara, Zara sedikit meneguk salivanya kemudian mengangguk membuat Hyunsuk tersenyum cerah.

"Di mana?" Tanya Hyunsuk semangat.

"Di sana, di samping tempat cuci tangan ada sebuah pintu berwarna abu. Biasanya di gunakan saat ada karyawan yang terlambat atau terkunci disini setiap malam" jawab Zara sedikit gugup.

"Terimakasih nona cantik, kau sangat membantu" ucap Hyunsuk.

"Hei! Kau mau kemana?" Tanya Zara.

"Kabur" singkat Hyunsuk kemudian berjalan ke arah pintu yang ternyata tak di kunci.

"Heh! Aish, menyebalkan" ucap Zara sedikit menggerutu.

"Nona?" Panggil seseorang dari arah belakang Zara.

"Astaga!" Ucap Zara refleks memegang kepalanya.

"Hei, jantung ada disini mengapa kau memegang kepala?" Tanya gadis yang baru saja membuat Zara sedikit terkejut.

"Aih benar juga! Apa ada yang bisa saya bantu nona?" Tanya Zara.

"Mengapa kau membantu Hyunsuk kabur?" Tanya Karina membuat Zara gelagapan.

"A-astaga! I-itu aku itu eum dia itu--

"Tenang lah, ayo ikut aku" ucap Karina menenangkan Zara kemudian membawanya duduk di kursi tempat ia dan Hyunsuk tadi.

"M-maaf.. A-ak-aku tidak bermaksud begitu" ucap Zara dengan kepala menunduk.

"Tidak apa apa, sepertinya dia memang tidak menyukai ku" ucap Karina membuat Zara mengernyit.

"Eum, apa anda sedang ada masalah?" Tanya Zara.

"Ah, tidak tidak. Oiya aku harus pergi, untuk makanan sudah aku bayar tadi. Terimakasih waktunya semoga kita bertemu lagi nanti" pamit Karina di angguki Zara saja.

Karina berjalan dengan langkah gontai, memberhentikan sebuah taxi dan pulang menuju rumahnya. Dalam taxi ia sedikit melihat Zara yang berdiri di dekat pintu, membungkuk sopan dan melambaikan tangan ke arahnya.

"Mengapa aku terasa memiliki ikatan dengan nya?"
.
.
Hyunsuk berjalan memasuki area markas nya yang Untungnya hanya berjarak 500 meter dari cafe. Jika kalian bertanya bagaimana cara Hyunsuk pergi ke sana jawabannya adalah berjalan kaki.

My Lover Is A Mafia||Choi Hyunsuk [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang