Bab 11 || Perfect Night

60 4 0
                                    

Selamat membaca~~
.
.
Jalanan malam hari terasa begitu sepi meski banyak kendaraan yang berlalu lalang, udara juga dingin meski malam ini langit begitu terang dengan bulan yang sempurna serta bintang bertabur di mana mana. Se-cup hot chocolate rasanya tidak cukup untuk menghangatkan tubuh kurus yang duduk di bangku pinggir jalan.

Di bawah lampu yang menyorot kecantikannya ia-Karina. Duduk sendirian dengan se cup minuman hangat yang ia beli di kantin rumah sakit, melirik pergelangan tangan nya, jam menunjukkan pukul 21.50 sedikit menghela nafas membuang rasa lelah nya.

Sepulang dari rumah sakit tadi, Karina pergi sebentar ke kantin rumah sakit untuk membeli Roti dan Minuman hangat. Ucapannya saat mengatakan bahwa supirnya menunggu di bawah itu bohong, Karina hanya ingin berjalan-jalan semalaman menikmati indahnya kota Seoul di malam hari. Dengan berbekal peta digital di ponselnya ia mulai menyusuri kembali jalanan hangat kota Seoul.

"Kapan aku bahagia?" Gumam nya menunduk.

Karena tidak memperhatikan langkah, tanpa sengaja seorang anak kecil ia tabrak membuat kedua nya terjatuh di atas trotoar. Karina meringis ngilu, memegangi lututnya serta tumpahan hot chocolate yang mengenai pakaian anak itu.

"Astaga maafkan aku, panas?" Tanya Karina mengeluarkan selembar tisu basah lalu ia gunakan untuk menghapus noda itu walau sedikit sulit.

"Hiks.. Hiks.. " anak kecil itu menangis membuat Karina semakin merasa bersalah.

"Maaf.. Maafkan aku.. Aku tidak memperhatikan langkah, Maaf.. " lirih Karina, anak itu mengusap air mata nya walau terus keluar.

"Ayo duduk dulu" Karina menggendong anak kecil tersebut ke arah bangku yang ia duduki beberapa saat yang lalu.

"Kau baik baik saja?" Tanya Karina.

"Nee.. " lirih anak itu dengan air mata yang lagi dan lagi keluar.

"Eum.. Kau disini bersama siapa? Rumah mu di mana? Nam--

"Yeujoon!" Seruan seseorang mengalihkan atensi Karina dan gadis kecil yang duduk di pangkuannya itu.

Seorang lelaki tiba tiba berhenti di depan keduanya, gadis kecil itu memeluk erat Karina dan dengan refleks Karina membalas pelukannya.

"A-aku tid-ak mau pul-ang hiks.. Hiks.." Gadis kecil itu kembali terisak membuat lelaki di hadapannya tak tega.

"Joon.. Eomma dan Appa mencemaskan mu, kau tidak mau pulang hm?" Tanya lelaki itu kepada gadis kecil bernama Yoon Yeujoon tersebut.

"Joon-ah.. Jangan menangis, oppa tidak suka" lirih lelaki itu, Karina merasakan setiap ketulusan dalam ucapan lelaki di hadapannya.

"Joon tidak mau pulang hiks.. Hiks.. Eonni bawa Joon pergi hiks.." Gadis itu memeluk erat Karina membuat Karina terkejut tidak tahu harus berbuat apa.

Kenal saja tidak, bagaimana ia akan membawa gadis ini pulang? Bisa bisa bibi hyeon memarahinya, tidak sih paling merecoki saja anak imut mana yang Karina culik. Eh?

"Wae? " tanya lelaki di hadapannya saat Karina menjauhkan tangannya karena berusaha menggendong Yeujoon.

"Jangan memaksa anak kecil, walaupun dia keluarga mu sendiri" ucap Karina.

"Dia kabur dari rumah, Eomma dan Appa pasti mencemaskannya" kesal lelaki itu.

Karina terdiam, dia jadi merasakan suatu perasaan yang belum pernah ia rasakan. Cemburu kecil? Iya Karina cemburu, keluarga gadis mungil ini langsung khawatir saat anak nya belum pulang, tapi ayah dan ibu nya? Jam hampir menunjukkan pukul 10 malam tapi ponselnya tidak menunjukkan tanda tanda orang tuanya khawatir.

My Lover Is A Mafia||Choi Hyunsuk [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang