12

516 30 0
                                    

Semua diam mendengar pertanyaan Ronny. Paul yang melihat salsa iba menggenggam tangan salsa seakan memberi kekuata.
Melihat itu nabilla yang bingung dg semuanya semakin terbakar cemburu melihat perhatian lebih paul kepada salsa.
"Jadi kalian udah jadian?" Pertanyaan salsa membuat Ronny dan Nabilla saling bertatapan.
"Gw suka sama nabilla ca, sayang banget dan ga mau lihat dia sama orang lain." seakan tersambar petir salsa lemas seketika. Namun dengan senyuman yang sangat manis walau terlihat kekecewaan dimatanya.
"Selamat ya, emm gw hari ini cape banget hbs jalan-jalan sama paul, kalian boleh pulang sekarang ini juga udah mlm bsk masuk pagi kan ?" Ucap salsa sambil berdiri dari duduknya.
"Yaudah gw duluan ya bsk gw tungguin di parkiran yok pol" ucap ronny mengajak paul untuk pergi. "Gw duluan nab, mau gw anterin?"  Ucap ronny.
"Gausah kak aku masih mau sama kak caca" tolak nabilla tanpa melihat ronny.
Paul yang saling bertatapan dengan salsa saling memberi isyarat, dan tanpa menjawab ajakan ronny "yaudah gw duluan ya ca, istirahat jangan begadang" sambil memegang kepala salsa dan nabilla yang melihatnya semakin cemburu namun tidak dia ungkapkan karena dia tau bahwa salsa sedang sama terlukanya. "Gw duluan juga ya nab" ucap paul berlalu.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tinggal mereka berdua di taman belakang rumah salsa itu.
"Kamu suka sama Ronny nab?" Pertanyaan salsa membuat Nabilla menatapnya.
"Kakak ga percaya kalo aku sukanya sama kak paul?" Bukan menjawab pertanyaan salsa malah balik bertanya.
"Yang aku lihat kamu lebih banyak interaksi dengan Ronny ke timbang dengan paul, dan tatapan mata mu melihat paul hanya tatapan mengagumi aja" pendapat salsa ini merupakan pandangan saat ini dia sedang emosi.
"Kakak juga kayaknya jg suka kan sama kak paul? Apa kaka juga mau sama dua duanya?" Ucapan nabilla ini membuat mata salsa memanas dia tak habis pikir nabilla bisa berpendapat seperti itu kepadanya.
"Gila ya nab kamu" ucapan salsa mebuat nabilla tersadar. "Ngomong apa si aku? Bikin tambah rumit" batin nabilla.
"Kak ga gitu maksut aku" nabilla mencoba menjelas kan.
"Udah deh nab kamu pulang aja, ga semestinya kita bicara banyak, ternyata orang yang aku anggap adik sendiri menganggapku semurahan itu" nabilla semakin merasa bersalah kepada salsa.
"Kak maaf maksut aku ga gitu" mengejar salsa yang pergi menuju kamarnya dengan mata yang berkaca-kaca. "Kak maaf" ucapnya lagi.
"Udah kamu pulang aja" usir salsa sambil mengunci pintu kamarnya.
"Kak buka dulu aku ga maksud gitu, ayo omongin baik-baik kak maaf" tangis nabila sambil mengetuk pintu kamar salsa.
Ketukan pintu yg berulang-ulang membuat mama salsa keluar dari kamar nya.
"Kenapa nab? Kok kamu nangis gini?" Tanya mama salsa yang panik meluhat nabilla nangis di depan kamar salsa.
"Kak caca marah sama aku ma, sambil memeluk mama salsa.
"Kalian lagi ada masalah ya? Udah tenang kak caca ga mungkin marah lama sama adik kecilnya ini" ucapan mama salsa ini mebuat nabilla sedikit tenang.
"Tapi kak caca kecewa banget sama aku ma" sambil mengurai pelukannya.
"Mama gatau masalahnya apa, nanti coba dibicarain baik-baik antara kamu sama caca,kyknya masih pada emosi ini juga udh mlm nabilla mau tidur sini sama mama atau mau mama anterin pulang aja?" Tanya mama salsa.
"Iya bener kata mama kita masih emosi sekarang"batin nabilla.
"Mau pulang aja ma" ucap nabilla

Di sisi lain salsa yang didalam kamarnya sedang menangis banyak pertanyaan yang ada di kepala salsa yg membuatnya tambah sakit hati adalah sahabat yang sudah dia anggap seperti adiknya ini bisa menghianatinya, itu yg difikirannya.

Gimana nihh pershabatan panaroma bakalan ancur di sini mungkin ya ? Nasa juga kayaknya bakalan asing dehh

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang