Happy Reading🍒
.
.
.
.
."Padahal ada satu lagi halu dia yang mau aku kasih tau."
Perkataan Baskha barusan membuatku mengernyitkan dahi.
"Mau tau, gak?" tanyanya.
"Emang kenapa?" balasku.
"Masih inget gak, waktu dia bilang Pak Zydra nawarin tumpangan pas pulang? Terus, ke yang lain bilang kalau Pak Zydra suka ngasih makanan dan cara mandang ke dia tuh kayak ada perasaan lebih. Semua itu cuma halunya dia aja," terang Baskha.
"Kamu tahu dari mana?" tanyaku.
"Aku, Dean, dan tiga sahabat cewek nemuin Pak Zydra buat tanya langsung soal itu. Karna kita udah muak denger semua kebohongannya. Terus, Pak Zydra bilang gak pernah kayak gitu. Malah katanya suka lupa Blueberry itu yang mana," ungkap Baskha.
"Nyesek gak, Blue denger kayak gitu?" timpal Dean.
Blueberry terdiam dengan wajah yang terlihat memerah. Sepertinya ia malu mendengar fakta itu. Jika benar dia malu, berarti apa yang dikatakan Baskha tidaklah salah.
"Nyeseklah, nyeseklah ... masa enggak," sahut Baskha dengan tatapan mengejek.
"Aku emang bohong soal semua itu. Aku yang suka Pak Zydra, bukan kebalikannya," ungkap Blueberry dengan kepala menunduk.
Aku tidak pernah menyangka semua yang Blueberry katanya selama ini adalah sebuah kebohongan. Padahal, jika ia sedang menceritakan masalah keluarganya terlihat meyakinkan bahwa dirinyalah yang paling tersakiti.
"Ada lagi yang aku sembunyiin dari kamu, Ci." Ia menoleh ke arahku yang berdiri di sampingnya.
"Apa?"
"Tunggu!"
Setelah mengatakan itu, Blueberry pun masuk ke dalam rumahnya. Aku jadi penasaran dengan apa yang ia sembunyikan.
Tak lama, ia pun keluarga dengan membawa sebuah foto lumayan besar. Aku terkejut, saat ia menyerahkan foto yang ternyata foto yang kucari-cari. Ya, foto ibu.
"Kenapa foto ibu ada di kamu?" tanyaku.
"Maaf, aku yang udah nyuri foto ibu kamu."
Jawabannya membuatku kembali terkejut. Kulihat Baskha dan Dean pun keheranan.
"Jujur Ci, aku iri sama kamu yang punya sahabat kayak 4L. Terus, temen-temen kelas juga nganggep kamu ada, walau kadang dateng ada butuhnya doang. Ada juga Rambu yang adik kelas, tapi bisa sedeket itu sampe selalu nolongin kamu. Sementara aku? Cuma kamu yang mau bertemen sama aku. Yang lain cuma bisa menghina fisikku karena gendut. Contohnya, kayak Baskha sama Dean yang suka manggil aku Biri-Biri."
"Aku nyuri foto ibumu karena aku tahu itu satu-satunya foto yang kamu punya. Kamu pasti sedih dan bisa ngerasain kesedihan kayak aku."
Entah berapa kali aku dikejutkan dengan penjelasan Blueberry.
"Gila ... kamu jahat banget!" seru Baskha.
"Blue, Leci bisa banyak temen karena dia baik dan gak banyak tingkah kayak kamu. Harusnya, intropeksi kenapa kamu dijauhin orang-orang!" timpal Dean.
"Iya, aku tahu, aku salah. Makanya, sekarang aku balikin foto itu," sahutnya.
"Blue, kamu gak perlu ngelakuin hal kayak gini untuk dapet perhatian orang lain! Malah, cara kayak gini bisa bikin orang-orang makin gak suka sama kamu. Kata aku juga 'kan jadilah diri sendiri, karena yang beneran mau temenan sama kamu akan menerima apa adanya kamu," jelasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Leci Miss Ceri[Selesai]
Teen FictionIni adalah kisah seorang gadis bernama Leci Valencia yang biasa dipanggil Leci. Gadis dengan ciri khas jepit rambut berbentuk buah leci yang selalu dipakainya. Gadis ini duduk di bangku kelas 2 SMP dan mengikuti Eskul PMR. Layaknya buah-buahan yang...