Bertemu Ibu Ceri

1 0 0
                                    

Happy Reading🍒
.
.
.
.
.

Setelah mendengarkan cerita Blueberry di bawah pohon besar, aku pun memutuskan untuk kembali ke kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi. Alhasil aku tidak jadi menemui Lintang yang sampai saat ini belum kulihat batang hidungnya. Ada hal yang kuingin bicarakan dengannya, mungkin nanti sepulang sekolah atau ketika mengaji. Sementara Blueberry memintaku untuk duluan ke kelas karena ia ingin pergi ke toilet.

Ketika melewati kelas-kelas yang bersampingan dengan kelasku, seketika mataku memicing saat melihat dua laki-laki yang sedang menatap ke arahku. Lalu, aku menoleh ke belakang takutnya bukan aku yang mereka perhatikan, tetapi tidak ada siapa pun di belakangku. Aku pun akhirnya melanjutkan perjalanan dengan isi kepala yang dipenuhi berbagai pertanyaan tentang mereka.

Tak lama aku sampai di depan kelas sekaligus tempat dua laki-laki tadi berdiri. Satu laki-laki bergaya rambut undercut memberikan tatapan datar sembari bersedekap dada, satunya lagi berambut keriting sedang berkacak pinggang.

"Permisi, aku mau lewat!"  ujarku.

"Enggak," sahut laki-laki bergaya rambut undercut yang tak lain adalah Dean.

"Loh, kenapa?" tanyaku.

"Cile ...."

"Leci, Baskha!!!" Aku membenarkan ucapan Baskha yang selalu membalikkan namaku.

"Iya, sama ajalah. Kamu ke mana aja kita cari-cari? Sengaja ya, lama di luar kelas biar kita gak nyontek pr matematika?" tuduh Baskha.

"Enggak, aku lama di luar karena nemenin Blueberry. Lagian, salah kalian sendiri kenapa gak ngerjain di rumah," sahutku.

"Kamu semenjak deket sama Blueberry jadi berani ya, sama kita. Mending, jauhin dia deh, Ci! Dia itu tukang tipu," ujar Baskha.

Seketika aku mengernyitkan dahi."Maksud kamu tukang tipu tuh apa?"

"Rumah aku sama dia tuh satu komplek, jadi aku tahulah gimana keadaan dia yang sebenarnya," jawab Baskha.

"Emang sebenarnya keadaan dia kayak gimana?"

"Daripada bahas si Biri-Biri, mending kasih contekan ke kita!" titah Dean.

"Eh, iya, buruan Ci!" timpal Baskha.

"Tapi pertanyaan aku belum kamu jawaban."

"Nanti ajalah. Kamu gak kasian liat temen sendiri dihukum?" tanya Baskha.

Aku terdiam. Kasian? Aku paling lemah jika ditanya perihal itu.

"Oke, tapi setelah itu harus kalian pelajari! Jangan, cuma bisanya nyontek doang!" pintakku.

"Iya, Cile," sahut Baskha.

Setelah itu kami masuk ke kelas. Oh ya, Baskha dan Dean memang teman kelasku. Mereka satu geng dengan Syala, Azya, dan Alra.



🍒🍒🍒



Malam ini adalah jadwalku mengaji bersama 4L. Aku sengaja pergi ke rumah Lintang untuk berangkat ke mushola Al-Ikhlas terlebih dahulu karena ada sesuatu yang ingin kubicarakan dengannya, untungnya laki-laki yang menjadi pratama di eskul pramuka ini tidak menolak.

Lintang atau yang memiliki nama lengkap Lintang Fuadi Husayn adalah salah satu sahabatku dari 4L. Lintang dikenal paling sibuk di antara aku dan 3L. Dia seangkatan denganku, tetapi berbeda kelas.

Saat ini kami sedang duduk di teras depan mushola untuk menunggu kedatangan 3L dan Ustadz Imam. Ustadz Imam adalah orang yang mengajarkan kami mengaji.

"Kamu mau ngobrolin apa, Le?" tanya Lintang.

Leci Miss Ceri[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang