First memang seorang yang tidak malu menunjukkan emosinya,ia tidak peduli jika dikatakan cengeng atau sebagainya jika memang itu menyakitkan ia akan meluapkan emosinya.
"First kau tenanglah"sambil mengusap punggung sahabatnya
First memeluk Khao dengan air mata yang bercucuran membasahi baju Khao
"Khao..."ia melepaskan pelukannya dan mereka saling bertatapan
"Menurutmu kenapa view tega malakukan ini padaku?apakah aku tidak cukup baik untuknya?"
Khao tidak tega jika harus melihat first seperti ini,ia berusaha menenangkannya.
.
.
.
.
Khao berada disofa kamarnya, memperhatikan first yang tertidur menghadap kearahnya.First sepertinya kelelahan karena tadi ia menghabiskan 2 jam menangis dipelukan Khao meluapkan emosinyaKhao beranjak menuju lemari,ia mengambil sebuah kotak berisi sesuatu,ia memperhatikan dan matanya berkaca kaca entah benda apa yang ia pandang.
"Khao..."first terbangun berusah memanggil Khao yang terdiam didepan lemari
Ia segera menutup kotak itu dan memasukkannya kembali ke dalam lemari
"Kau sudah bangun first?"beranjak mendekati First
"Aku menginap disini ya?aku mungkin akan kembali merasa sedih jika harus dirumah sendirian,setidaknya disini aku tidak akan terlalu merasa sedih karena ada kau"
"Iya baiklah..."angguk khao sedikit tersenyum
.
.
.
.
"Siapa selingkuhannya?bisa bisanya dia melakukan itu kepadamu"Ujar Tay kesal"Aku tak tahu,tapi wajahnya tidak asing,aku seperti pernah melihat tapi entah dimana"first membuat wajah kebingungan berusah mengingat
"Emm benar,aku rasa juga begitu"Khao berpendapat sama dengan first
"Lalu apakah view menghubungimu?"Louis ikut membuka suara
"Dia beberapa kali menelponku,dia juga mengirimiku pesan,tapi aku tidak menggubrisnya"
"Yang kau lakukan sudah benar teman,dia pantas mendapatkan itu"kata Neo
Selesai kelas mereka menghabiskan waktu istirahat didepan kelas kembali membahas topik hangat mengenai view
Tiba tiba view menghampiri mereka,tentu saja ia mendapat penolakan dari apa yang telah view lakukan ia sudah dipandang buruk oleh first dan juga yang lain.
"Aku mohon first dengar penjelasanku dulu,kau tidak bisa memutuskan hubungan secara sepihak,aku juga berhak mempertahankan hubungan ini,dan kau bersikap egois"-View
"Bukan kah sudah jelas?sudahlah view,aku tidak mau mendengarkan apa apa darimu"tegas first lalu mengajak pergi teman temannya
.
.
.
.
Setelah first dan view putus,First dan Khao menjadi dekat kembali.Memang sewaktu mereka berpacaran, hubungan mereka seperti renggang,first lebih banyak menghabiskan waktu berpacaran dengan view Khao seperti pelarian ketika view sedang sibuk.Sebulan berlalu,first kelihatannya tidak sesedih ketika dia baru putus dengan view.Khao senang first tidak sedih lagi mereka juga banyak menghabiskan waktu bersama.
"First bagaimana perasaanmu?aku rasa kau sudah membaik".Mereka sedang berada dikamar first, mengerjakan tugas sekolah.
"Emm...Trimakasih Khao,kau selalu ada menemani ku"first berkata sambil menunjukkan senyum manisnya
Khao terlihat salah tingkah,pipinya memerah mendengar ucapan first.
"Eh pipimu memerah?HAHAHA ucapan seperti ini saja bisa membuatmu salah tingkah"ejek first
"Ohiya,Khao ada yang mau aku katakan"
Khao sontak menyoroti first
"Apa?"Khao terlihat tegang
"Eh HAHA kau tegang sekali,aku hanya ingin bertanya.kita bersama sudah sangat lama kau bahkan tidak pernah menceritakan kepadaku apakah kau menyukai seseorang.Jadi apakah kau memiliki seseorang yang spesial?"
"Kenapa kau ingin tahu?,kau sendiri bagaimana?"
Pertanyaan Khao membuat First diam
"Ah apakah sudah selesai?biar aku lihat"merampas buku Khao
"Kau memulainya dan sekarang kau berusaha mengalihkan pertanyaanku"
.
.
.
.
"First apa kau tahu...view terlihat sangat menyedihkan,mungkin saja dia putus dengan kekasih gelapnya"kata new"Kau tahu dari mana?"balas first
"Entahlah,akhir akhir ini aku juga sering melihatnya pulang sendiri,biasanya dia dijemput "
First terlihat berfikir,entah apa yang dipikirkannya
"Kau kenapa first?jangan bilang kau masih berharap dengan view setelah apa yang dia lakukan padamu aku rasa sangat bodoh jika kau menerimanya kembali"
"Ah sudahlah,Khao pasti sudah menunggu ku,aku duluan ya"beranjak meninggalkan new
Diperjalanan first tidak banyak bicara,Khao yang banyak mengajaknya ngobrol tapi hanya dibalas singkat oleh First.
"First apa kau marah padaku?kau terlihat cuek hari ini"
"Tidak Khao"
"Tapi kau seperti marah padaku.Katakan aku salah apa denganmu?atau jangan jangan kau sakit?atau kau lelah?atau-"
"KHAO AKU BAIK BAIK SAJA!!Bisakah kau tidak mengajak ku mengobrol dulu aku tidak fokus "
"...m maaf first" suara Khao terdengar menyedihkan
Akhirnya mereka tiba,Khao beranjak turun sambil membuka helmnya.Khao tidak berani menatap First lalu ia menyodorkan tangannya bermaksud mengembalikan helm milik first yang ia pakai.
"Trimakasih first,maaf..."tetap dengan posisi kepala tertunduk ia berbalik badan menuju rumahnya
"Khao..."panggil first sambil berjalan menghampiri Khao
"Aku tidak bermaksud membentak mu tadi,aku minta maaf" first membalik Khao menghadap arahnya sambil memegangi kedua tangannya
Khao hanya mengangguk tidak mengucapkan sepatah kata apapun
"Sebagai permintaan maaf bagaimana kalau aku mengajakmu jalan jalan?" Ucapan first membuat Khao tersenyum manis
"Mmmm aku mau first"
Setelah mendapat jawaban dari Khao,first lalu kembali kerumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone (Firstkhao)
Fanfic"lebih baik menjadi teman dari pada tidak sama sekali"