𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚 𝑺𝒆𝒗𝒆𝒏

115 20 151
                                    

𝟐𝟕. 𝑾𝒂𝒌𝒕𝒖𝒏𝒚𝒂 𝑲𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏

.
.
.

Setelah ciuman intim mereka, kini Sohyun dan Taehyung hanya duduk di ayunan gazebo dengan Taehyung yang melingkari baju Sohyun membawa nya untuk ia dekap.

Hanya saling terdiam tanpa mengatakan apapun, membiarkan detak jantung mereka yang menjawab semuanya.

Hingga, tiba-tiba Sohyun bersuara memecah sunyi, beberapa kata yang sukses menjadikan Taehyung termenung, “Aku—juga sama seperti mu.”

“Aku juga mengulang waktu sama seperti mu Tae. Itu yang membuat ku membatalkan pernikahan kita dan menghindari takdir burukku dengan menikah bersama Jungkook. Kupikir, semuanya akan berubah dan berbeda. Tapi ternyata aku salah, ada kalanya takdir tak bisa kita ubah sepenuhnya. Seperti—rasa sakit ini misalnya. Dan kali ini, bukan hanya kita—tapi Jungkook juga.” Sohyun menghela nafasnya, “Aku salah karena telah menyeretnya. Aku salah karena telah menjadikan nya pengalihan. Aku salah karena telah menyakiti nya.”

Sohyun memejamkan matanya. Tergambar begitu jelas sorot mata penuh luka yang Jungkook perlihatkan. Terlalu gamblang, hingga menjadikan nya membatu.

Berbeda Sohyun, berbeda pula Taehyung. Taehyung hanya diam, mencerna semua yang Sohyun ucapkan. Tentang kenyataan kalau mereka sama sama mengulang waktu. Taehyung yang ingin memperbaiki semuanya, dan Sohyun yang ingin balas dendam padanya. Mereka memiliki tujuan yang berbeda, kini malah kembali pada takdir yang sama.

“Bukan salahmu, dan juga bukan salah Jungkook. Mungkin saat itu—aku yang terlalu egois, sampai terhasut oleh seseorang. Yang membuat ku—ingin membunuh mu.” seru Taehyung lirih.

Dia ingat, ada seorang pria yang memberitahu tentang kecelakaan kedua orang tuanya akibat kelalaian seseorang. Itu awal mula dia membenci Sohyun yang notabene adalah anak dari Ahn Shinwon. Pelaku utama dari kecelakaan yang mengakibatkan kedua orang tuanya tiada.

“Ah majja!” teringat sesuatu, Sohyun pun segera menghadap Taehyung, “Aku bahkan tidak tahu apa motif mu membunuh ku waktu itu. Kau tidak ada niatan untuk bercerita? Saat itu—kau benar benar membenci ku ya?”

Taehyung yang di todong begitu seketika gelagapan, “Ah, anniya. Aku tidak sebenci itu pada dirimu.”

“Lalu?”

“Aku tidak bisa cerita. Lagipula, sekarang aku kan sudah menebus dosaku. Ah, maksud ku sedang. Sedang menebus dosaku.” Taehyung tersenyum tipis. Sementara Sohyun menyipitkan mata menyelidik ekspresi Taehyung yang terlihat aneh.

Taehyung tersenyum saja, kemudian merangkul bahu Sohyun lagi dan membawanya ke dalam pelukan. Menepuk-nepuk nya pelan, “Jangan berpikiran macam macam. Bagaimana kalau—besok kita kencan?”

Sohyun berjengit, “Nee? Mworagoo?!

Taehyung tergelak, “Aku ingin menghabiskan waktu bersama mu. Sudah lama kan, kita tidak kencan?”

Sohyun diam, tak lama kemudian mengangguk sekilas.


.
.
.



Setelah keluar dari rumah nya bersama Sohyun, Jungkook tak langsung kembali ke mansion dia menitipkan barang barang nya di apartment teman nya. Habis itu Jungkook pergi ke klub malam. Meminum whisky dengan kadar alkohol lumayan tinggi.

Berharap jika mabuk dia bisa melupakan Sohyun barang sesaat. Namun nyatanya, di sela sela pandangan nya yang buram karena efek mabuk, masih tersisa bayang bayang Sohyun. Seperti tengah mengejeknya yang masih belum sepenuhnya lupa. Mengejeknya yang seolah bodoh karena semudah itu terjerat oleh bujuk rayu Sohyun untuk menikahinya.

PAYBACK TIME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang