𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑺𝒊𝒙𝒕𝒆𝒆𝒏

138 29 163
                                    

Maaf ya klo update nya sekarang sedikit lebih lama.. Soalnya keyboard hpku lagi eror dan nyendat² jadi males klo ngetik teh ada kendala..

Padahal ide lagi ngalir²nya 🥺

Jadi mohon maklum klo kedepannya updet nya bakal sedikit lama dan satu² dalam satu hari

Tapi aku bakal usahain updet 2 kali dalam sehari kok..

Tapi klo gak bisa maaf yaa 🙏🥺

Okey, happy reading semuanya <3




𝟏𝟔. 𝑯𝒂𝒎𝒑𝒊𝒓 𝑪𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂

.
.
.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, namun Jungkook tak kunjung pulang.

Entah sudah berapa kali Sohyun menghela nafas gusar, mondar-mandir di kamar, dan bahkan menghubungi Jungkook, tapi tak di angkat angkat.

Dengan gelisah Sohyun menggigiti kukunya, “Jungkook benar-benar marah padaku?” monolog Sohyun resah.

Namun setelah nya Sohyun menggeleng ribut, “Anniya. Seharusnya aku tidak bicara seperti itu. Ah, bukan. Kalau saja aku menolak untuk menemani Taehyung yang sakit.”

Tepat saat Sohyun bergumam begitu, pintu kamar nya terbuka. Memperlihatkan presensi Jungkook yang masuk kamar dengan keadaan kacau. Jalannya yang terhuyung dengan sesekali memukul-mukul kepalanya. Terdengar racauan yang tidak jelas dari belah bibirnya. Kemudian tercium bau alkohol yang begitu pekat dan juga rokok.

Dengan segera Sohyun menghampiri Jungkook, memegang lengannya namun lagi lagi Jungkook menyentak tangannya, “Jungkook. Kau habis minum? Terus sejak kapan kau merokok?”

Terlihat Jungkook terkekeh sambil menundukkan pandangan, “Sejak kapan kau perduli padaku?”

Jungkook menatap Sohyun dengan sorot mata dingin. Seketika itu juga menghentak nya dengan begitu kuat. Lagi lagi dia melakukan kesalahan. Membuat Jungkook terluka dengan begitu pedihnya.

“Jungkook, aku perduli padamu sungguh! Yang tadi itu benar benar hanya salah paham. Dengarkan penjelasanku dulu.” ujar Sohyun tak lelah untuk membuat Jungkook mau mendengarkan nya.

“Perduli? Apa selalu seperti ini kau sebut dengan perduli? Noona tahu apa—kau tau apa tentang perasaan ku?” jeda sejenak, “Dan kau bilang apa? Salah paham? Memangnya suami mana yang tidak marah melihat istrinya dekat dekat dengan pria lain? Terlebih itu mantannya.” mata Jungkook memerah. Melupakan rasa pusingnya akibat alkohol tadi.

Sohyun kembali menggeleng, “Bukan begitu. Aku tau aku salah Jungkook, tapi bukankah kau lebih mementingkan egomu sendiri? Bagaimana pun juga kau lihat dari sudut pandang berbeda! Taehyung lagi sakit, dan sebagai manusia yang punya empati, aku berniat menolongnya.”

“KALAU HANYA BEGITU, KENAPA KAU TERTIDUR DI KAMARNYA?!” tanpa sadar Jungkook mengeraskan suara. Sukses membuat Sohyun terkejut, terhenyak begitu hebat. Pasalnya, ini pertama kali nya Jungkook membentak nya.

Nafas Jungkook tersengal, “Kalau hanya begitu, kenapa noona selalu membuat ku berdiri di posisi yang sulit? Berdiri di antara kau dengan ny—asangat menyulitkan untukku noona.” Jungkook meluruh ke lantai. Menekuk lututnya dan melipat kedua tangan di atasnya untuk menumpu kepalanya.

Sungguh, Jungkook juga tidak mau memperlihatkan sisi nya yang seperti ini. Tapi bagaimana lagi, emosi dan sedih kini bercampur menjadi satu.

Setelah menarik nafas dalam, Sohyun segera menghampiri Jungkook.. Berjongkok di hadapannya dan mendekap nya, “Jungkook, aku—”

PAYBACK TIME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang