𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒘𝒆𝒏𝒕𝒚 𝑻𝒉𝒓𝒆𝒆

128 31 147
                                    

𝟐𝟑. 𝑻𝒆𝒓𝒃𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏 𝑫𝒂𝒓𝒊 𝑴𝒊𝒎𝒑𝒊

.
.
.

Setelah keluar dari taksi, Sohyun segera berlari masuk ke dalam rumah sakit. Tak perduli jika ia harus berlarian di Koridor rumah sakit dan beberapa kali menabrak orang.

Setelah sampai di lantai 3, Sohyun sudah melihat Kim Nam-Gil, JiMin, bahkan beberapa orang berjas rapih tengah berdiri di sisi kanan kiri pintu ruang ICU.

Dengan nafas yang tersengal, Sohyun berjalan cepat menuju Nam-Gil, "Harabojie. Taehyung, bagaimana? Dia baik baik saja kan?"

"Tadi Taehyung sempat henti jantung, dan tekanan darahnya tinggi sekali. Tapi sekarang semuanya sudah baik baik saja Sso. Kata dokter, Taehyung akan sadar sebentar lagi." sahut Nam-Gil membuat Sohyun menutup mulutnya tak percaya.

Binar mata yang sebelumnya redup kini terpancar penuh harapan. Tak henti hentinya berucap syukur dan tersenyum, "Aaah, rasanya lega sekali."

Nam-Gil mengusap belakang kepala Sohyun lembut, ikut tersenyum juga. Dia juga terkejut saat JiMin mengabari kalau Taehyung kritis kembali. Maka dari itu, setelah bertemu dengan Jungkook, Nam-Gil bergegas pergi ke rumah sakit bersama beberapa orang yang ia suruh untuk menjaga keamanan rumah sakit.


“Lalu—kenapa tiba-tiba ada beberapa orang yang berjaga di sini harabojie? Diluar juga ada.” tanya Sohyun sambil memerhatikan kedua orang yang berdiri tegak tanpa ekspresi itu.

“Aaah, tadi Jungkook menemuiku, dia bilang ada orang yang hampir membuka alat bantu pernapasan Taehyung.”

Sohyun kembali dibuat terkejut, “Benarkah? Tapi Taehyung tidak apa apa kan harabojie? Apa karena itu tiba-tiba Taehyung kritis lagi?”

Nam-Gil menggeleng, “Tenang saja Sso, Taehyung sudah baik baik saja. Buktinya dia sudah lebih baik kan?”

Sohyun menghela nafas lega, “Aaah, syukurlah.” Sohyun mengelus dadanya, “Terus sekarang, Taehyung sudah bisa dilihat, harabojie?”

“Nanti. Setelah Taehyung di pindahkan ke ruang perawatan.”

Sohyun hanya mengangguk angguk. Kemudian perhatian nya teralihkan pada JiMin yang sedari tadi diam saja dengan kepala tertunduk, “JiMin—ah, kau kenapa? Tidak biasanya diam?”

Alih alih menjawab, JiMin hanya melirik Sohyun dengan matanya yang terlihat memerah, “Eh, kau menangis?”

Pertanyaan Sohyun seketika membuat Nam-Gil beralih pada JiMin dan terkekeh. JiMin pun hanya mendengus  dan melengos sambil melipat kedua tangannya di dada.

Sohyun menaikan sebelah alisnya. Sementara Nam-Gil menepuk bahu Sohyun agar cucu menantunya itu menatap nya, “Biarkan saja dulu, JiMin menangis karena mendengar kabar baik kalau Taehyung akan sadar.” bisik Nam-Gil. Entah kenapa sikapnya ini berbeda setiap kali pria tua itu dalam mode seorang pimpinan.

Sohyun terkekeh, kemudian mengangguk.

Drap!
Drap!
Drap!

NOONA!

Panggilan Jungkook membuat Sohyun menoleh, bahkan JiMin dan Nam-Gil pun ikut menoleh.

“Jungkook, di rumah sakit itu tidak boleh—”

Grep!

Sohyun terkejut saat Jungkook menariknya ke dalam pelukan, membuat tubuh kecil Sohyun tenggelam sempurna.

PAYBACK TIME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang