𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒘𝒆𝒍𝒗𝒆

156 36 86
                                    

𝟏𝟐. 𝑲𝒆𝒋𝒂𝒉𝒊𝒍𝒂𝒏 𝑻𝒂𝒆𝒉𝒚𝒖𝒏𝒈

.
.
.


“Bukan yang ini! Buatkan lagi!”

Sohyun mendelik tak terima, “Tapi kau bilang kalau ingin espresso, sekarang apa lagi?”

Taehyung menggoyang goyangkan telunjuk nya dengan ekspresi menyebalkan, “Ku bilang kopi latte. Apa telinga mu tuli?"

Sohyun menggeram kesal, kemudian meraih cangkir kopi espresso nya untuk ia ganti. Berusaha bersabar karena ini adalah sebagai bentuk tanggung jawab nya karena sudah membuat Taehyung terkilir.

Sepeninggal Sohyun, Taehyung menunjukkan senyum kotak nya. Merasa puas karena sudah mengerjai Sohyun.

Tapi, senyum nya luntur kala melihat kedatangan Jungkook yang baru dari luar. Terlihat pria itu yang menatap Taehyung datar dari pintu kamarnya yang terbuka lebar. Taehyung pun hanya menaikan sebelah alisnya, “Mwo?

Jungkook menghela nafas, kemudian berlalu menyusul Sohyun yang berada di dapur.

“Apa apaan sih? Aku tahu Aku salah, tapi kan itu semua karena ulahnya yang melakukan ide gila sampai membuat kakinya terkilir. Memangnya aku? Cih.” dumel Sohyun sambil mengaduk kopi latte pesanan Taehyung dengan bersungut-sungut.

“Awas saja kalau yang ini juga salah. Akan ku siram ke wajah songong nya itu.” Sohyun berdecak kesal.

Grep!

Kamjagia!” seru Sohyun kaget, melihat ternyata Jungkook yang memeluknya dari belakang. Sohyun pun bernafas lega, “Ya ampun Jungkook, kau mengagetkan ku. Kau butuh apa?” tanya Sohyun sambil kembali mengaduk kopi latte pesanan Taehyung.

Jungkook menggeleng. Dia malah menyamankan dirinya saat mendekap Sohyun dengan menaruh dagunya di bahu Sohyun, “Noona sepertinya kesusahan. Biar aku saja yang mengurus Taehyungie hyung.”

Sohyun menghela nafas berat, “Tidak bisa Jungkook. Taehyung itu sekali ingin itu, tentu saja kita harus menurut. Lagipula, hanya begini saja aku masih bisa menangani.” Sohyun tersenyum. Kemudian berbalik dan mengelus rahang Jungkook lembut.

“Lebih baik kau istirahat. Aku akan menyusul mu ke kamar setelah mengantarkan ini.”

Jungkook pun hanya mengangguk, menuruti Sohyun walau terpaksa. Padahal kan ini bulan madu mereka, tapi kenapa Sohyun harus mengurusi Taehyung seperti bayi.

“Cih, padahal kan hanya terkilir, bukannya hilang kaki.” cibir Jungkook kesal sebelum berlalu ke kamar.








Semuanya bermula karena menyelamatkan Sohyun yang hampir celaka karena kuda. Membuat Taehyung terkilir dan membuat Sohyun merasa bersalah.

Apalagi setelah memanggil dokter dan mendiagnosa kalau Taehyung tidak bisa berjalan selama beberapa hari. Tentu saja itu membuat Taehyung semakin ingin mengerjai Sohyun dengan menyuruhnya ini itu dengan dalih kakinya.

Walau terpaksa, tapi Sohyun sadar, bagaimana pun juga dia harus bertanggung jawab karena sudah membuat Taehyung cidera.

Dan inilah hasilnya. Dari kemarin, tiada hari tanpa “Sohyun tolong” “Sohyun ini” “Sohyun itu”. Untung saja sejak dulu Sohyun adalah manusia yang bisa bersabar, kalau tidak, Sohyun sudah membuat kaki Taehyung semakin patah dan tidak bisa di gunakan berjalan lagi.





Taehyung menyeringai puas saat berhasil membuat Sohyun sibuk dengan nya dan tidak ada waktu berdua dengan Jungkook. Ternyata, rencananya mengacau, kini berhasil.

PAYBACK TIME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang