𝑪𝒉𝒂𝒑𝒕𝒆𝒓 𝑻𝒉𝒊𝒓𝒕𝒚 𝑻𝒉𝒓𝒆𝒆

106 22 37
                                    

𝟑𝟑. 𝑻𝒉𝒆 𝑯𝒆𝒍𝒍 𝟐

.
.
.

"Namjoon?"

Taehyung mengangguk, "Putra anda yang satu itu benar-benar sudah keterlaluan. Bahkan dia sudah beberapa kali mencelakai Sohyun, anda tidak tahu?"

Shinwon menggeleng dengan gamang, "Setahuku, Namjoon masih berada di Amerika. Dia juga belum menemui ku sejak kepulangan nya. Dan soal Sohyun yang hampir celaka, kau sedang tidak berbohong kan?"

Taehyung merengut, tak habis pikir dengan apa yang baru saja di pertanyakan oleh pria di depannya ini. Bagaimana bisa dia tidak percaya dengan perkataan nya menyangkut putrinya sendiri.

"Untung apa saya bohong? Lagipula anda juga tahu kan serentetan kejadian yang menimpa Sohyun beberapa waktu kemarin. Dan itu karena ulah Kim Namjoon. Dia dendam pada Sohyun karena anda, pak." seru Taehyung lugas.

Shinwon termenung, kemudian dia ingat terakhir kali bertemu Namjoon sebelum putranya itu pergi ke Amerika.

"Appa. Aku akan kembali. Dan di saat itulah, aku akan mengambil semuanya. Semua yang seharusnya menjadi milikku!"

Drrrt!

Drrrt!

Saat sedang termenung, tiba tiba saja ponselnya di atas meja bergetar. Dan ada nama Namjoon di layar. Dengan segera Shinwon pun mengangkat panggilan telepon tersebut.

"Namjoon?"

"Hallo appa. Apa kau bisa tebak aku ada di mana?"

“Namjoon, sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan?”

Terdengar tawa sumbang Namjoon di seberang sana sebelum membalikkan pertanyaan dengan nada suara tajam, “Apa ada yang sudah memberitahu mu? Kenapa pertanyaan itu yang kau pertanyakan pertama kali pada putra yang sudah lama tak kau temui?”

Taehyung mengernyit, tidak tahu apa yang Namjoon katakan pada Shinwon. Tapi yang pasti, saat Shinwon menghela nafas berat, Taehyung bisa menebak ada yang tidak beres.

Bertepatan dengan notifikasi ponsel nya yang berbunyi. Taehyung mengecek, ada chat dari Sohyun yang hanya mengirimkan GPS secara live. Taehyung merengut saat melihat GPS Sohyun berjalan keluar Seoul.

Dengan serentak Taehyung bangkit berdiri, “Pak, saya harus pergi sekarang.” setelah berkata begitu, Taehyung segera berlalu keluar.

Sementara Shinwon hanya memerhatikan kepergian Taehyung yang berekspresi panik dengan bingung.

“Namjoon. Apa tidak mengajarimu untuk berlaku seenaknya. Apapun yang kau rencanakan, hentikan sekarang juga!” ujar Shinwon tegas, “Kau mau apa? Perusahaan? Warisan? Apapun itu, tapi jangan Sohyun!”

Namjoon kembali tertawa, “Perusahaan? Warisan? Appa lupa, semua itu sudah kudapatkan dengan hasil jerih payahku sendiri. Jadi aku tidak butuh semua itu. Yang ku mau—kau kehilangan semuanya. Seperti saat aku dan eomma kehilangan mu.”

Mendengar itu Shinwon hanya menghela nafas berat, “Appa sudah pernah bilang padamu kan, kalau appa sudah menyesali semuanya. Itu kesalahan appa, Sohyun tidak tahu apa apa. Bagaimana pun juga dia adikmu Namjoon!”

Di seberang sana Namjoon menggeram tertahan, “Hentikan omong kosongmu pak Komisaris Ahn Shinwon. Aku sudah tidak percaya lagi dengan mulutmu itu. Begini saja deh ku berikan kau waktu untuk membuktikan kalau kau itu benar-benar ayah terbaik atau bukan. Caranya adalah—datang ke tempat yang akan ku kirimkan nanti. Datang sendiri, dan pilih. Kau mau menyelamatkan ku, atau putri mu itu.”

PAYBACK TIME✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang