Tandai typo~~~
πππ
Mobil Sedan BMW Series 3 warna hitam melaju membelah jalan dengan kecepatan sedang. Melewati bangunan-bangunan yang tertata rapi dengan begitu indahnya, jangan lupakan butiran putih yang jatuh dari langit. Menciptakan suasana yang dingin di bulan Desember. Meski begitu, hal tersebut tak mampu menarik Callaric dari lamunannya.
Bahkan pria kecil kurus kering itu hanya menatap kosong kaca jendela mobil yang tertutup. Pikiran Callaric tertuju pada pertemuan singkat matanya dan mata tubuh jangkungnya dahulu.
Callaric menghela napas pelan. Ia tidak tahu harus senang atau bingung. Senang karena ternyata tubuhnya masih ada, itu berarti organisasi yang ia buat pun ada. Bingung dengan tubuhnya yang bisa bergerak sedang jiwanya ada di tubuh kerempeng ini.
Tapi apa yang dilakukan tubuhnya itu di Rusia? Seingatnya tahun ini tidak ada perjalanan bisnis ke Negara manapun. Mata bulat itu menyipit dengan kening sesekali mengkerut menandakan betapa kerasnya otak kecilnya berpikir.
Herizon memandang lekat raut wajah Cucunya. Ia cukup bertanya-tanya, terutama melihat perubahan besar pada ekspresi wajah cucu kurcacinya saat bertatapan dengan seseorang yang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat di dunia bawah.
Callaric Louise.
Pemuda yang berhasil mengguncang dunia bawah karena melakukan perdagangan senjata ilegal di Suriah hingga meraup triliunan dollar, padahal situasi di negara tersebut tengah terjadi pergolakan. Mungkin sebentar lagi akan terjadi perang saudara di Negara itu.
Jujur saja, ketika mendengar informasi tersebut dari bawahannya Herizon cukup terkejut sekaligus mengangumi kenekatan pemuda yang tua satu tahun dari Putra Bungsunya.
Tapi, apa yang membuat Cucunya yang bahkan tidak pernah melihat dunia luar menampilkan ekspresi tak terbaca saat bertatapan dengan Callaric Louise?
Bahkan pemuda 38 tahun itu juga sama. Menatap penuh keterkejutan pada cucunya.
Apakah mereka pernah bertemu secara diam-diam sebelumnya? Hm, Herizon perlu memastikan hal itu. Seringaian terbit di bibir Herizon menatap punggung cucunya penuh arti.
Callaric menelan ludahnya kasar. Tanpa menengok ke belakang pun dia sudah tahu jika pak tua yang duduk di sampingnya itu tengah menatapnya aneh.
Sialan! Dia merinding.
"Riano." tiba-tiba Herizon memanggil, membuat Callaric tanpa sadar tersentak.
Kepala Callaric menoleh menatap lekat wajah Herizon yang tengah tersenyum manis. Seperti senyum pedofil.
Herizon tertawa lepas menyadari arti tatapan cucunya. Ada-ada saja cucunya yang satu ini. Setelah menghentikan tawanya, Herizon berkata, "mau ikut dengan Kakek malam ini?"
Tak menjawab, Callaric hanya menyipitkan mata seolah meminta Herizon untuk memperjelas maksud ajakan tersebut. Bisa saja pak Tua itu berubah pikiran, bukan? Lalu, berniat menjualnya di Negara itu. Callaric bahkan belum membalaskan dendam Adriano.
Herizon tersenyum tipis, "hari ini Kakek harus menghadiri pertemuan dengan beberapa orang. Jadi Kakek ingin mengajakmu, karena mungkin kamu akan bosan jika menunggu di mansion. Gael juga akan pergi menemani Kakek. Bagaimana?"
Sejenak Callaric terdiam berpikir. Mencoba menggali ingatannya akan kejadian di tahun ini yang mungkin ia lewatkan. Karena tidak mungkin tubuh 38 tahunnya ada di suatu Negara tanpa keperluan penting. Begitulah prinsipnya....
Ah, sialan! Callaric akhirnya tahu kenapa tubuh 38 tahunnya ada di Rusia.
Pada akhir tahun 20xx, Callaric yang sudah mulai memiliki pengaruh di dunia bawah diundang untuk hadir pada pertemuan di Rusia. Callaric cukup ingat jawabannya akan undangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALLARIC || Transmigrasi Villain (Hiatus)
AçãoApa jadinya jika ketua Mafia yang ditakuti di dunia bawah meninggal di usia 79 tahun, lalu bertransmigrasi ke tubuh bocah berusia 7 tahun yang diabaikan oleh keluarganya? "Aku tahu dosaku terlalu banyak, tapi ... apa memang separah itu? Sampai harus...