"Kamu begitu indah seperti kita pertama kali bertemu dan untuk terakhir kalinya. Wajahmu, senyumanmu, tatapanmu, dan sikapmu padaku membuatku selalu ingin bersamamu, namun Sekarang semua itu hanyalah khayalanku ketika aku merindukanmu. Walaupun hubungan kita telah berakhir, kamu abadi di dalam hatiku dan kisah hidupku."
••
•
Rangga pulang dari markas setelah semalaman berjaga di markas tadi malam, dia masuk ke dalam kamarnya dan dia heran dengan keadaan kamarnya yang rapi.
"Kok kamar gue rapi ya?" Tanya Rangga.
Rangga melihat buku yang selalu dia tulis di atas mejanya terbuka seperti ada seseorang yang membacanya, dia mengelilingi kamarnya dan dia mencium aroma parfum yang seperti tidak asing di hidungnya.
"Parfum ini kek punya bang Nono, apa dia kesini tadi malam?" Tanya Rangga.
Rangga keluar dari kamarnya dan melihat Diva yang keluar kamarnya menuju toilet, dia menghampiri Diva lalu bertanya padanya.
"Div, semalam bang Nono dateng?" Tanya Rangga.
"Gatau bang, Diva tadi malem full di dalam kamar ga keluar" Jawab Diva sembari berjalan ke toilet.
"Kok kamar bang Mahes bau parfum bang Nono?" Tanya Rangga.
"Gatau bang mungkin papah yang pake, tadi malem papah masuk ke kamar bang Mahes" Teriak Diva dari dalam toilet.
Rangga hanya mengangguk lalu ke dapur untuk makan siang. Saat dia tengah makan siang, dia membuka instagram dan melihat status Amira bersama Jeffry sedang makan berdua di restoran. Rangga menahan emosi dan air matanya ketika melihat mereka berdua bahagia bahkan ketika Amira menulis status bahwa dia lebih bahagia bersama Jeffry ketimbang dengan Rangga, entah apa perasaan Amira ketika berpacaran bersama Rangga sehingga dia bisa menutupi Jeffry di belakangnya. Setelah makan siang, dia pergi ke kamarnya lalu melanjutkan tulisan di buku Rangga yang belum selesai. Rangga melihat foto dia bersama Amira yang terpajang di dinding kamarnya, dia lalu mengambil semua foto mereka berdua lalu menyimpannya di kotak, dia menulis sangat lama sehingga malam pun tiba. Rangga melihat jam dan jam menunjukkan pukul 19.00 WIB.
"Berita terkini, anggota kelompok geng menyerang salah satu cafe di Soedirman yang menyebabkan beberapa orang mendapatkan luka ringan. Kerusuhan itu tidak di ketahui penyebabnya, menurut beberapa saksi yang berada di tempat kejadian itu, mereka melihat tulisan di punggung mereka yang bertuliskan Braven. Sekian berita terkini"
Rangga yang kebetulan sudah menyelesaikan kegiatannya mendengar suara tv di ruang tengah rumahnya yang di tonton Diva. Rangga keluar dari kamarnya lalu menghampiri Diva dan duduk di sampingnya.
"Ada geng baru bang?" Tanya Diva.
"Iya Div, kamu harus hati-hati kalo bepergian ya" Jawab Rangga.
"Emangnya mereka bahaya bang?" Tanya Diva kembali.
"Kalo bang Mahes peringatin Diva berarti bahaya, ngeyel banget kalo dibilangin" Jawab Rangga.
"Diva nanya doang bang" Ucap Diva dengan raut wajah cemberut.
"Yaudah iya maaf" Ucap Rangga sembari mengusap pundak Diva.
"Bang, Diva boleh nanya gak? Tapi jangan marah ya" Tanya Diva.
"Boleh, nanya apa?" Tanya Rangga balik.
"Abang kok bisa putus sama kak Amira? Padahal kalian berdua udah lama pacaran" Ucap Diva.
Rangga terdiam sembari menarik panjang nafasnya lalu menghembuskannya. Beberapa waktu kemudian dia pun menjawab pertanyaan Diva.
"Abang putus karena dia punya cowo lain yang dia sembunyiin Div" Jawab Rangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Redup
Teen FictionNamanya Adalah Arrangga Mahesa Brawijaya, seorang laki-laki yang memimpin geng bernama Fexamiros. Rangga mempunyai kekasih bernama Amira Resyalina Febriana, mereka berdua sudah lama menjalin hubungan. Namun, ada orang misterius yang Amira sembunyika...