Redup

4 1 0
                                    

"Semuanya telah berakhir. Semestaku telah hilang dan dia memilih orang yang sudah bersamanya sejak lama, aku bukanlah Rangga yang dia kenal"


Jam menunjukkan pukul 00.30 WIB. Jody membuka grup chat lalu membuka foto yang Rangga kirim dan ternyata itu adalah Amira yang berboncengan dengan Jeffry. 

"Eh guys liat yang Rangga kirim di grup" Ucap Jody.

Mereka lalu membuka hp nya masing-masing dan setelah mereka melihat foto yang Rangga kirim, mereka saling bertatapan satu sama lain. Kebetulan saat itu Rangga tiba di markas dengan badannya yang basah kuyup menerobos hujan. Rangga lalu masuk ke dalam markas. Rangga menggigil kedinginan berdiri di depan pintu masuk markas. Revan menoleh ke depan markas dan disitu dia melihat Rangga berdiri dengan sekujur tubuhnya yang basah.

"Eh Rangga guys" Ucap Revan sembari berlari menghampiri Rangga.

"Lu ngapain Ngga basah kuyup gini?" Tanya Revan.

"Anak-anak mana?" Tanya Rangga sembari mengusap kedua telapak tangannya.

"Udah pada pulang" Jawab Revan.

Revan menyuruh Rangga duduk lalu mengambilkan selimut dan menyuruh Beni membuatkan minuman hangat. Beberapa menit kemudian Beni mengantarkan minuman hangat pada Rangga lalu Rangga meminumnya. 

"Kalian udah pada liat kan di grup khusus kita doang?" Tanya Rangga.

"Udah Ngga" Ucap teman-teman Rangga.

"Jadi lu putus sama Amira?" Tanya Jody.

"Iya gue akhiri hubungan gue sama Amira malam ini juga" Jawab Rangga.

"Tuh kan apa gue bilang Amira itu friendly" Sahut Satria.

Rendy menepuk pundak Satria dengan keras mengisyaratkan bahwa Satria tidak seharusnya mengatakan seperti itu. Jody menganggukkan kepalanya pada Revan untuk memberitahukan sesuatu pada Rangga.

"Kita punya masalah Ngga, masalah besar" Ucap Revan.

"Braven kan? Gue udah tau duluan" Ucap Rangga.

"Nah ini masalahnya, perbatasan kita bisa diterobos oleh mereka padahal Crowlavall sudah ngejaga ketat" Ucap Satria.

"Soedirman udah ga aman, kita harus berjaga-jaga dari mereka" Ucap Rangga dengan raut wajah yang serius.

"Untuk sementara ini kita nafas dulu, kasian lu Ngga abis putus juga jangan mikirin Braven dulu" Ucap Rico.

Teman-teman Rangga menganggukkan kepala bahwa mereka setuju dengan ucapan Rico. Keesokannya di sekolah saat pembagian raport, Rangga tidak menyapa bahkan dia mengalihkan pandangannya pada Amira yang melewati dia dan teman-temannya begitupun dengan Amira. Terlihat mata Amira yang sembab karena menangis. Teman-teman Rangga hanya melihat Rangga yang tampak kecewa dengan keputusannya pada malam itu.

"Udah gapapa Ngga ini adalah jalan yang terbaik" Ucap Revan sembari mengusap pundak Rangga.

"Cewe kek Amira ga perlu di perjuangin, mending lu cari yang lain aja" Bisik Satria pada Rangga.

"Gue hancur Sat, hati gue sakit ketika liat dia dibonceng sama cowo lain" Ucap Rangga.

"Yaudah ga perlu galau kek gini mending kita healing kemana gitu" Sahut Rico.

"Betul itu kata Rico mending kita healing daripada galau kek gini gaada habisnya" Ucap Rendy.

Mereka berdiskusi merencanakan tempat yang akan mereka tuju. Mereka lalu sepakat untuk pergi ke pantai selama satu minggu. Pada malam harinya semua anggota Fexamiros termasuk Rangga dan teman-temannya berkumpul untuk membicarakan rencana Rangga dan teman-temannya tadi siang.

RedupTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang