"Dia yang membuatku bangkat dari keterpurukan itu menghilang dari kehidupanku, malam itu aku melihatnya bersama orang lain bahkan dia terlihat bahagia dengan orang itu. Bukan aku yang dia inginkan, tetapi orang lain"
••
•
Beberapa Minggu kemudian hasil nilai ulangan akhir semester di SMA Harum Bangsa telah keluar. Rangga dan teman-temannya senang karena nilai mereka sangat memuaskan, mereka di traktir Rico di kantin sekolah serta murid di kelas Rangga, saat itu dia menengok ke arah kelas Amira dan terlihat Amira yang sibuk dengan hp nya. Rangga memisahkan diri dari teman-temannya yang sedang menuju ke kantin.
"Hai sayang, lagi apa?" Tanya Rangga sembari duduk di hadapan Amira.
Amira yang sedang sibuk dengan hp nya menyadari jika Rangga sudah ada dihadapannya, dia langsung mematikan hp nya.
"Engga gaada apa-apa" Jawab Amira.
"Tadi sibuk banget aku liat, ada apa?" Tanya Rangga.
"Udah aku bilang gaada apa-apa!" Bentak Amira.
Rangga yang mendengarnya terkejut bukan main, dia terdiam memandangi Amira yang sedang memainkan hp nya. Rangga lalu beranjak pergi dari kelas Amira menuju kantin. Sesampainya di kantin, dia duduk bersama teman-temannya. Tampak raut wajah sedih dari Rangga yang membuat teman-temannya merasakan apa yang dia alami.
"Lu dibentak Amira kan?" Tanya Revan.
"Tau darimana lu?" Tanya Rangga balik.
"Gue liat lu sama dia dari luar, lu dibentak sama dia" Jawab Revan.
"Iya gue dibentak, baru kali ini gue liat dia berubah ga kek dulu" Ucap Rangga.
"Yang sabar ya Ngga" Sahut Beni.
Rangga hanya mengangguk lalu menundukkan kepalanya. Saat itu Amira beserta teman-temannya pergi ke kantin, saat Amira dan teman-temannya sedang memesan makanan di kantin, Satria menepuk pundak Rangga memberitahu kehadiran Amira di kantin itu. Rangga menoleh ke arah Amira lalu memberikan senyuman tetapi Amira hanya melirik ke arah Rangga lalu mengalihkan pandangannya, teman-teman Amira beserta Amira beranjak pergi dari kantin tidak bergabung bersama Rangga dan teman-temannya. Satria beranjak dari kursinya lalu duduk di samping Rangga dan membisikinya.
"Dia udah mulai lost interest sama lu Ngga" Bisik Satria.
"Gatau ah gue males bet" Ucap Rangga.
Rangga membuka hp nya lalu memperlihatkan room chat dia dengan Amira pada Satria dan Satria hanya menggelengkan kepalanya setelah melihat room chat tersebut. Saat beranjak pergi dari kantin, Rangga melihat Amira yang sedang duduk menghadap ke arah lapangan basket, dia sedang menonton murid-murid yang sedang praktek basket. Rangga lalu duduk di samping Amira sembari membawakan kentang goreng kesukaannya.
"Tumben nonton orang pada praktek basket" Ucap Rangga.
"Iya soalnya aku keinget sama dia kalo ngeliat orang main basket" Ucap Amira yang fokus melihat ke arah lapangan basket.
"Dia? Siapa?" Tanya Rangga.
"Dia si..." Ucap Amira lalu menoleh ke arah Rangga.
"Eh kamu ngagetin aku aja" Ucap Amira sembari mengusap dadanya.
"Eh dia siapa?" Tanya Ranga dengan raut wajah serius.
"Dia? Ya kamu lah, kamu kan pemain basket" Jawab Amira.
"Ah ga percaya gue" Ucap Rangga.
"Masa ga percaya sih, eum sorry ya tadi di kelas aku bentak kamu soalnya aku abis dimarahin sama pelatih aku" Ucap Amira memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Redup
Genç KurguNamanya Adalah Arrangga Mahesa Brawijaya, seorang laki-laki yang memimpin geng bernama Fexamiros. Rangga mempunyai kekasih bernama Amira Resyalina Febriana, mereka berdua sudah lama menjalin hubungan. Namun, ada orang misterius yang Amira sembunyika...