Happy Reading
*****Kedua mata Cakra terbuka setelah satu jam pingsan. Petugas UKS saja tadi sempat ingin membawanya ke rumah sakit karna takut terjadi hal yang tak di inginkan.
Saat terbangun, terlihat dua remaja langsung berlari menghampiri nya. Cakra tersenyum, mereka dua orang yang paling Cakra andalkan, Tirta dan Chandra.
"Kamu gak papa Ra?"
"Gak papa kok, makasih ya. Untung ada kalian."
Chandra dan Tirta menaikan alisnya, benar kan, Cakra saja tak mengharapkan kakaknya yang membawanya.
"Kita berdua loh gak ngapa ngapain. Cuma nungguin kamu bangun doang."
"Oh, berarti guru yang bawa aku?" tanya Cakra penasaran. "Apa petugas UKS?"
"Aneh aneh aja mikirnya, yang bawa kamu kesini loh Juna. Terus nih, Rasen yang beliin." Chandra menunjuk obat dengan nama Kortikosteroid, yaitu obat untuk mengurangi peradangan di saluran pernapasan, itu juga obat yang biasa Cakra konsumsi.
Cakra mengernyit mendengar perkataan Chandra, namun dalam lubuk hati terdalam ia sangat senang. Ternyata kakaknya masih khawatir padanya, bahkan sampai tahu obat yang biasa ia konsumsi.
"Sebenernya hubunganmu sama mereka gimana sih?" Sekarang Tirta yang bertanya.
"Ya gak kenapa napa, baik kok."
"Gak usah boong lah. Kita tau ya hubungan kalian gak baik. Makanya aneh banget, masa tadi pas denger kamu pingsan si Juna tuh langsung gelagapan, waffle di taro sembarangan, apron di lempar, mana lari ngebut banget kek kesurupan."
Senyuman tipis nampak di bibir Cakra. Coba saja jika ada video nya, ia ingin mengoleksi nya. Jadi saat rindu mereka ia bisa liat videonya.
"Eh gak cuma Juna, Rasen juga. Pengunjung tempat ku aja main di tabrak tabrak sama dia."
"Terus terus? Gimana lagi?" Entah kenapa Cakra tiba tiba antusias.
"Ya gimana apanya? Si Juna cuma ngecek kamu terus nyuruh Rasen ambil inhaler. Mana teriak teriak nyariin tas mu, abis itu kamu di bawa deh sama Juna ke sini."
Cakra puas. Ia senang dengan ini. Ia berpikir tadi saat ia pingsan ada yang video gak ya?
***
Bazar selesai, kini Juna dan Rasen berniat pulang namun terpikir kan Cakra. Kira kira adik kembar terakhirnya itu sudah sadar atau belum ya?
"Eh cek Cakra dulu yok."
Mereka diam diam mengintip UKS namun tak ada siapa pun di dalam kecuali petugas UKS.
"Bu, Cakra kemana?" Yang di tanyai Juna nampak menatap ke Juna.
"Oh, tadi baru aja keluar. Katanya udah di jemput."
Juna dan Rasen mengangguk dan kembali sebelum akhirnya pulang ke rumah.
Mereka sampai di rumah, dan di rumah juga nampak sepatu Cakra yang artinya ia sudah pulang. Saat hendak masuk ke kamar masing masing tiba tiba terdengar suara erangan.
"Aaarrggh."
Itu jelas suara Cakra, Juna dan Rasen sempat bertatap tatapan. Mereka bergegas membuka pintu kamar Cakra, naas nya kamar tersebut di kunci, tentu itu semakin membuat mereka khawatir.
"Ra! Cakra! Kamu kenapa?! Heh! Cakra! Ra!" Rasen terus menggedor gedor pintu kamar nya namun tak ada balasan.
"Cakra! Ra, kamu kenapa?! Ra! Kenapa di kunci pintunya?! Cakra!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Jarum Jam [END]
Short Story[Biasakan follow sebelum baca! Serta hargai karya Author dengan Voment! Bagi yang mau numpang baca doang, mending gak usah dibaca!!!] Juna ini anak hebat, sedari kecil ia selalu melakukan apapun sendiri tanpa bantuan orang tua. Kasih sayang orang tu...