Happy Reading
*****Tes, tes...
Hujan yang turun sedari tadi menjebak Rasen dan Juna di kafe kucing. Mereka memang sering di kafe itu untuk menghilangkan stres. Mereka berdua sangat suka kucing tapi tak boleh memeliharanya karna penyakit Cakra.
Slurpp
Sedari tadi bubble tea terus di seruput oleh Rasen. Sembari menyeruput bubble tea, Rasen menatap jalanan yang masih ramai walau sedang hujan.
"Kenapa ya kak, ujan ujan orang kok trabas aja. Gak takut kebasahan tah ya?"
Juna yang sedari tadi berjongkok di lantai memberi makan kucing kini menengok ke arah Rasen sejenak lalu melihat jalanan.
"Ya itu biar mereka cepet sampe nya ke tempat tujuan."
"Kenapa mereka ngorbanin diri basah demi sampe ke tempat tujuan? Kan bisa berhenti bentar sampe agak redah."
"Tapi kan jadinya lama."
"Harusnya cari aman lah, ntar sakit gimana lah, sampe sih sampe tapi gak selamat."
"Shhtt, ngomong apa sih kamu Sen. Kan kalo cari aman gak seru. Gak menantang."
Rasen mengiyakan perkataan Juna. Tak disadari kini bubble tea nya sudah habis. Rasen memanyunkan bibirnya lalu ikut memberi makan kucing di bawah.
"Setelah di pikir pikir bener ya kak kata temenku, kita gak pernah ngajak Cakra sama sekali."
"Cih, ngapain coba ngajak batu."
"Nah kan kita cari aman terus, kalo gitu lama sampe nya. Kita kan gak pernah nyoba, berarti kurang menantang."
"Paan sih Sen, kamu sakit?"
Rasen mempoutkan bibirnya kesal karna Juna malah mengajaknya bercanda. Jujur sebenarnya pemikiran Rasen itu sangat dewasa, bahkan lebih dewasa dari Juna.
"Oh ya acara bazar nya gimana?"
"Ya gak gimana gimana, jum'at besok bazar nya. Kelas mu nyiapin apa?"
"Entah, kayanya sih mau jual makanan apa gitu. Kelasmu gimana?"
"Kelasku bagi dua kelompok."
"Lah kenapa?"
"Aku gak bisa sekelompok sama Chandra, tau lah pemikirannya kan aneh."
Juna ber'o'ria dan lanjut mengelus elus kucing abu abu di tangannya.
***
Ini hari terakhir para kelas mempersiapkan untuk bazar nanti. Kelas XI-5 kelompok Rasen nanti akan menjual cookies yang diberi kertas berisi kata kata menarik. Chandra yang Rasen bilang aneh itu malah menyiapkan studio foto dengan moto 'Yang foto di tempat gua ini boleh foto sama gua.' Benar kan kata Rasen, orang satu ini memang aneh mengarah ke gila. Tapi anehnya banyak yang mendukungnya dan menjadi anggota kelompoknya. Sedang kelompok Rasen hanya beberapa orang yang normal saja.
Di kelas XI-1 milik Juna akan menjual waffle madu dengan toping coklat atau keju. Satu yang sangat tak terduga, Juna mendadak di perintahkan untuk menjadi kasirnya dan harus berbicara dengan bahasa inggris. Jujur Juna sangat malas tentunya tapi mau bagaimana lagi. Tak hanya sampai di situ, Juna juga harus bekerja sama dengan Tirta si anak nomer satu itu padahal Juna tak akrab. Katanya karna hanya Tirta yang fasih bahasa inggris selain Juna di kelasnya.
Karna menyiapkan ini itu, Rasen sangatlah kelelahan hari ini. Harusnya anggota OSIS menyiapkan keperluan untuk besok, namun karna Rasen rasanya sudah sangat tidak kuat jadi ia meminta izin pada yang lain, itu pun sebelumnya ia mengatur dan membagi tugas dulu. Para anggotanya yang lain sangat bersyukur memiliki ketua OSIS sebaik Rasen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tiga Jarum Jam [END]
Krótkie Opowiadania[Biasakan follow sebelum baca! Serta hargai karya Author dengan Voment! Bagi yang mau numpang baca doang, mending gak usah dibaca!!!] Juna ini anak hebat, sedari kecil ia selalu melakukan apapun sendiri tanpa bantuan orang tua. Kasih sayang orang tu...