XI

352 29 12
                                    

Happy Reading
*****

Rasen masih terdiam setelah mendengar berita dari papa nya. Pasti banyak yang mengira itu kabar baik, namun itu buruk bagi Rasen.

"Cakra akan menjalani operasi Bronchial Thermoplasty besok. Kalian di rumah istirahat saja, besok pagi kalau mau kesini gak papa. Cakra di operasi jam 10 pagi."

Itu sangat mendadak! Papa sama sekali tak cerita bahwa Cakra akan di operasi. Operasi itu sangat berbahaya untuk anak seumur Cakra. Banyak orang yang tak cocok dengan operasi Bronchial Thermoplasty karna itu bukan operasi sembarangan. Ditambah lagi daya tubuh Cakra itu lemah, itu semakin beresiko.

Bronchial Thermoplasty adalah operasi yang dilakukan dengan cara memasukan selang tipis ke dalam paru paru penderita untuk memanaskan otot otot di sekitar saluran pernapasan agar otot otor tersebut rusak dan penyempitan saluran pernapasan berkurang.

Bagaimana jika tubuh Cakra menolaknya? Bagaimana jika malah terjadi hal yang tak diinginkan?

"Rasen!"

Pekikan Juna dari dalam kamar Cakra berhasil membuyarkan lamunan Rasen. Tatapan nya langsung menuju kamar dan kedua kakinya melangkah ke arah Juna.

Juna memberikan kertas putih yang tadi ia temukan pada Cakra.

Hai kak! Kalau misal surat ini sampe ke kalian, berarti Cakra udah pergi ya?
Jangan sedih kak! Jangan nyesel dan apapun itu! Ini bukan salah kalian! Ini salah takdir, bukan maksudnya Cakra nyalahin tuhan juga sih, hehe.

Kakak tau gak? Dari dulu mama selalu bilang kalo kita bertiga itu sama.
Sama sama keras kepala dan susah di omongin, hahaha.
Mama papa juga bilang kalo kita bertiga itu kaya Tiga Jarum Jam.
Kak Juna itu jarum jam yang pendek, jarum yang paling kuat.
Sama kaya kak Juna yang sekuat baja.
Kak Rasen itu jarum jam yang panjang, gak terlalu kuat dan gak lemah juga. Sedangkan Cakra itu jarum jam yang paling panjang dan halus.
Persis kaya Cakra yang lemah.

Tapi kak, jarum jam yang halus itu bergerak terus, jadi sekarang dia itu udah capek, hehe.
Lagian juga akhir akhir ini, banyak kan jam tanpa jarum jam yang halus?
Karna jarum jam detik itu gak terlalu berguna, makanya banyak ditiadakan.

Udah deh, tangan Cakra udah capek nulisnya, Cakra pamit ya kak?
Sampaiin salam ke mama papa jangan lupa, ke Tirta sama Chandra juga!
Cakra sayang banget sama kalian semua, makasih udah hadir di hidup Cakra.

~Good bye semua~

Surat itu langsung diremas oleh Juna. Kemudian dengan tergesa gesa tangannya membuang surat aneh itu ke tempat sampah.

Entah kenapa, lagi lagi pandangannya buram karna pelupuk matanya dipenuhi air mata.

"Tadi papa bilang kalo Cakra bakal di operasi besok jam 10. Jadi kita disuru istirahat dan besok ke rumah sakit," titah Rasen.

Juna mengangguk, "Kabar baik dong?"

Rasen menggeleng, "Entah kenapa menurutku gak terlalu baik. Anak seumur dan selemah Cakra itu bahaya kalo di operasi!"

Juna mengelus bahu Rasen disertai senyuman. "Kamu lupa sekuat apa Cakra? Dia itu kuat! Kata siapa dia lemah? Dia aja lebih kuat dari kita."

Lagi dan lagi, ucapan Juna kembali menenangkan Rasen.

*****

Tiga Jarum Jam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang